TOTABUAN.CO — Kemajuan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak hanya mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi, tapi juga bisa mengurangi kesenjangan ekonomi yang saat ini menjadi masalah. Karena itu, pemerintah memberikan perhatian besar kepada pengembangan UMKM yang jumlahnya mencapai 99 persen dari pelaku usaha.
”Saya mengharapkan agar plaku usaha mikro dan kecil naik peringkat menjadi pelaku usaha menengah dan besar,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat membuka acara “Penjurian Nasional Program Wirausaha Mandiri” di Jakarta, Selasa (10/3).
Puspayoga mengharapkan Program Wirausaha Mandiri yang diadakan PT Bank Mandiri Tbk menghasilkan wirausaha andal. Saat ini, wirausaha Indonesia baru mencapai 1,65 persen, jauh di bawah batas minimim, 2 persen. Wirausaha di Singapura sudah di atas 5 persen dari total penduduk.
“Mudah-mudahan, Program Wirausaha Mandiri mampu menghasilkan wirausaha baru,” kata Puspayoga.
Sedangkan, Dirut PT Bank Mandiri Tbk, Budi Sadikin mengatakan Program Wirausaha Mandiri sudah dilakukan secara konsisten sejak 2007 dan tahun ini adalah tahun kedelapan penyelenggaraannya.
Selama delapan tahun, program ini sudah melahirkan lebih dari 40.700 wirausaha. “Bank Mandiri concern melahirkan wirausaha baru dan mendorong mereka untuk terus berkembang maju,” kata Budi.
Puspayoga juga menjelaskan, koperasi tak mesti ecek-ecek. Jika dikelola dengan benar, koperasi bisa berperan besar dalam meningkatkan ekonomi rakyat. Di Singapura, sekitar 60 persen bisnis ritel dikuasai koperasi. Di Jepang, koperasi juga sangat kuat.
“Saya yakin, kalau koperasi dikelola dengan baik, ekonomi kita akan bertumbuh cepat sekaligus mengurangi kesenjangan ekonomi,” kata Puspayoga.
sumber : beritasatu.com