TOTABUAN.CO – Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan tidak perlu khawatir terhadap pelemahan nilai tukar rupiah yang melorot hingga menyentuh level Rp 13.000 per dollar AS.
Menurut dia, pelemahan tersebut dikarenakan adanya dinamika di luar negeri. “Soal pelemahan rupiah,itu karena dinamika yang ada di luar negeri. Namun, secara umum rupiah dalam keadaan baik, kemudian BI akan selalu ada di pasar untuk menjaga volatilitas (tingkat risiko),” kata Agus dalam acara Penandatanganan MoU antara Bank Indonesia dengan PPATK mengenai Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT), di Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Agus menambahkan, pelemahan terhadap rupiah saat ini sudah diperkirakan Bank Indonesia sebelumnya. Menurut dia, pelemahan ini tidak akan berlangsung lama. “Secara umum rupiah kita mencerminkan kondisi ekonomi kita. Kita perlu melihat kalau ada kondisi pelemahan Rupiah itu sifatnya hanya sementara dan secara umum volatilitas masih akan dijaga BI,” jelas Agus.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2014, tingkat volatilitas Indonesia berada di bawah 10 persen. Kemudian, menurut Agus, tingkat tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain.
“Level 10 persen itu di bawah dari target kita. Tapi kalau kita melihat negara-negara lain volatilitas Indonesia lebih baik. Target tahun ini tidak bisa saya beri tahu berapa, tapi pada saat ini tidak lebih dari 10 persen,” lanjut dia.
sumber: kompas.com