TOTABUAN.CO BOLTIM — Penyaluran Liquefied Petroleum Gas (LPG) selesai dilakukan di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Program Konversi minyak tanah ke Gas oleh Pemerintah dengan jumlah 17.831 tabung gas bersama Kompor Gas kini giliran Pangkalan LPG mulai dilakukan Pengadaan.
Ada sekitar 38 pangkalan LPG di Boltim mulai beroperasi dari jumlah 57 pangkalan yang mendaftarkan ke Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, pemilik pangkalan masih kesulitan karena banyak pangkalan-pangkalan dari luar daerah Boltim yang sengaja berjualan di Boltim dengan harga lebih murah dari penjualan mereka.
“Sudah seminggu ini pangkalan saya beroperasi tapi banyak yang beralih ke penyalur yang menggunakan mobil berasal dari luar daerah dengan harga lebih murah. Jadi otomatis warga lebih memilih yang lebih murah,” kata Mery Hery warga Kotabunan Barat Kecamatan Kotabunan pemilik pangkalan LPG 3 Kilogram.
Pihak ESDM sendiri mengaku saat ini sudah mulai berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk menertibkan penjual-penjual LPG dari daerah lain yang sengaja berjualan di wilayah Boltim dengan harga lebih murah.
“Sudah ada yang ditahan di Polsek Modayag mobil penyalur LPG yang ingin beroperasi di Boltim. Dan saat ini kami juga sudah berkoordinasi dengan polsek Kotabunan dan Dinas perhubungan Boltim untuk menertibkan mobil penyalur LPG yang bukan merupakan agen resmi melainkan penyalur dari daerah luar,” kata Kabid Energi dinas ESDM Boltim Dartjo Dunggio Rabu (04/03/2015).
Diketahui harga pangkalan saat ini LPG 3 Kilogram di Boltim bervariasi yakni untuk Kecamatan Kotabunan, Tutuyan, Nuangan untuk ukuran 3 kilogram 21 ribu per tabung dan untuk Kecamatan Modayag dan Modayag Barat 18 ribu per tabung. Itu sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Nomor 60 tahun 2015 tertanggal 12 Feruari tahun 2015 tentang harga eceran tertinggi (Head) LPG tabung 3 Kilogram. (Wan)