TOTABUAN.CO — Bisnis online kini sudah menjadi tren tersendiri bagi para mahasiswa. Alasan utamanya, praktis. Kuliah pun aman karena tidak membutuhkan banyak waktu pengelolaan.
Lini bisnis online inilah yang dipilih Trisaka Octarian. Mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini memiliki toko baju perempuan online bernama Akashstoree.
Ide bisnis ini didapat ketika Saka berdua dengan pacarnya, Astrini Regita Melia, yang merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, ingin memulai bisnis bersama. Mereka melihat peluang dengan berjualan pakaian wanita. Sebab, kata Saka, perempuan suka berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya, terutama baju.
“Setiap saat perempuan pasti membeli baju. Entah itu sekadar suka tapi enggak dipakai, atau dia suka dan memang dipakai,” kata Saka kepada Okezone, belum lama ini.
Saka dan Astrini pun urunan uang untuk modal awal. Sementara ilmu dasar berbisnis sudah didapatkan Saka sejak di bangku SMA. Ketika itu dia sudah mulai berjualan makanan di sekolahnya. Sedangkan di kampus, Saka juga mendapatkan berbagai ilmu pendukung dalam berwirausaha.
“Salah satu pengetahuan yang memudahkan bisnis adalah ilmu komunikasi, karena di dalamnya terdapat pembelajaran bagaimana mengajak atau menarik simpati seseorang agar dia merespons apa yang kita bicarakan. Dengan seperti itu, kita tahu bagaimana cara berbisnis untuk menarik hati konsumen,” paparnya.
Dua sejoli ini mempromosikan produk mereka ke teman-teman dengan memberikan contoh produk. Selain itu, terkadang mereka juga membuka stand dalam berbagai event.
“Saya berikan harga murah kepada para konsumen agar tertarik membeli,” imbuhnya.
Menurut Saka, pilihan berbisnis online cukup menguntungkan dirinya sebagai mahasiswa. Sistem ini, ujar Saka, tidak mengganggu kesibukan kuliah.
“Pengiriman melalui ekspedisi paket biasanya malam, jadi enggak menggangu. Dan kami belanja pas waktu libur aja, misalnya Sabtu dan Minggu,” katanya.
Saka mengakui, banyak hambatan dihadapi selama dia mengelola bisnisnya. Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam bercerita, ada konsumen bertanya banyak hal tetapi batal membeli, ada yang bilang mau membeli tetapi tidak kunjung mentransfer uang, ada juga konsumen yang komplain karena barang pesanan mereka belum sampai.
“Butuh kesabaran menghadapi berbagai karakter pembeli,” tuturnya.
Bermula dari promosi mulut ke mulut, bisnisnya Akashstoree pun berkembang. Seperti tren bisnis anak muda saat ini, Saka juga menggunakan media sosial sebagai media promosi, misalnya melalui Instagram untuk memamerkan koleksi baju terbaru.
Saka pun punya pesan bagi teman-teman sesama mahasiswa yang ingin mulai berwirausaha. Menurut Saka, butuh keyakinan dan kesabaran dalam memulai usaha. Kemudian, kita juga butuh kreativitas dalam mengemas dan mempromosikan produk yang dijual.
Kualitas produk, kata Saka, juga sangat penting. Kualitas yang baik akan meningkatkan kepuasan dan kepercayaan konsumen.
“Selain itu, tetap berhati-hati karena banyak kasus penipuan,” imbuhnya.
sumber : okezone.com