TOTABUAN.CO — Pengamat Ekonomi Hendri Saparini mengatakan paradigma pembangunan ekonomi perlu diperbarui agar tidak lagi bertumpu pada pertumbuhan ekonomi makro.
“Pembangunan ekonomi kini harus lebih ditekankan pada upaya mendorong pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat,” kata Hendri pada sesi pleno ‘Penguatan Peran Ekomi Umat Islam’ dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-6 di Yogyakarta, Senin malam (9/2).
Dengan paradigma itu, kata Hendri, intervensi pemerintah dengan berbagai instrumen politik yang dimilikinya seperti regulasi dan anggaran lebih dibutuhkan, daripada hanya menyerahkan pada mekanisme pasar.
“Penyediaan kebutuhan dan layanan dasar seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan harus melibatkan intervensi pemerintah dan tidak dapat sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar,” kata dia.
Selain itu, lanjut dia, dalam alokasi anggaran diharapkan tidak hanya ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara makro tanpa melihat siapa, bagaimana, dan di mana kegiatan ekonomi itu berlangsung.
Dengan demikian, kata dia, peran pemerintah melalui perubahan politik anggaran perlu dioptimalkan sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diprioritaskan untuk pos belanja dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat.
Dia mencontohkan, alokasi anggaran seperti di sektor pertanian baik dari sisi pembangunan infrastruktur, penyediaan lahan, bibit serta pupuk yang berkualitas harus mendapatkan porsi yang memadai.
“Kebutuhan itu bukan hanya kebutuhan sandang, pangan, papan, tetapi juga meliputi energi, transportasi, kesehatan dan pendidikan,” kata dia.
Lebih jauh, Hendri menambahkan, anggaran juga harus dapat dioptimalkan untuk memenuhi kewajiban politik pemerintah yakni menyediakan lapangan kerja, memberikan akses terhadap faktor produksi agar ada kesempatan untuk meningkatkan pendapatan.
sumber : beritasatu.com