TOTABUAN.CO – Perubahan kebijakan Ujian Nasional (UN) berimbas pada pola penyaringan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015. PTN tidak menjadikan hasil UN sebagai pertimbangan utama seleksi mahasiswa baru.
Menurut Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Hermanto Siregar, UN menjadi salah satu syarat namun hasilnya bukanlah pertimbangan utama. Adapun yang menjadi persyaratan mengikuti SNMPTN hanyalah siswa tersebut lulus sekolah, dan mengikuti UN.
“Maka dalam hal ini jelas hasil UN tidak dapat dijadikan pertimbangan,” ujar Hermanto, di Gedung Ditjen Dikti, Senayan, Jakarta, Senin (9/2/2015).
Penyaringan mahasiswa baru pada SNMPTN, kata Hermanto, melihat rekam akademis siswa selama di sekolah. Karena itulah, ujian yang hanya tiga hari digelar tidak bisa menjadi pertimbangan kampus menyeleksi calon mahasiswa.
Hermanto menjelaskan, pertimbangan utama adalah nilai rapor dari semester awal hingga akhir. Selain itu, panitia seleksi di PTN juga akan mengecek latar belakang sekolah, sehingga siswa dengan nilai rendah di sekolah bagus bisa dipertimbangkan.
“Panitia sudah memiliki data kualitas SMA/MA sederajat,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Ravik Karsidi menyatakan, SNMPTN hanya dapat diikuti oleh mereka yang lulus dan mengikuti UN tahun ini.
“SNMPTN hanya boleh diikuti mereka yang fresh graduate,” katanya.
Calon peserta SNMPTN harus memverifikasi data yang diisikan sekolah dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebelum dapat mendaftarkan diri mereka. Pendaftaran SNMPTN dilakukan secara online di laman resmi SNMPTN 2015.
sumber: okezone.com