TOTABUAN.CO – Nilai tukar rupiah bakal kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Jumat (6/2/2015). Peluang rupiah menguat cukup besar setelah indeks dollar AS tertekan. Euro menguat tajam setelah Bank Sentral Eropa (ECB) membolehkan Bank Sentral Yunani menyediakan likuiditas bagi perbankan Yunani.
Tekanan terhadap indeks dollar AS juga datang dari kenaikan jobless claims selain dari penguatan euro. Fluktuasi harga minyak pun masih tinggi. hingga dini hari tadi, minyak Brent naik 3,74 persen ke 56,6 dollar AS per barrel. Malam ini tingkat pengangguran dan nonfarm payrolls AS diperkirakan sedikit memburuk.
Produk Domestik Brutto Indonesia 2014 diumumkan jauh di bawah harapan pasar, dipicu oleh penurunan drastis konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah serta ekspor. Rupiah sempat melemah tajam di pembukaan sebelum akhirnya ditutup tidak banyak berubah dari penutupan sebelumnya di Rp 12.635 per dollar AS, kemarin. Begitu juga yield SUN, yang sempat naik di pembukaan akhirnya terpangkas setelah jeda siang.
“Hari ini rupiah berpeluang menguat mengikuti pelemahan dollar AS. Cadangan devisa akan diumumkan siang ini, diperkirakan tidak banyak berubah,” demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.
sumber: kompas.com