TOTABUAN.CO BOLTIM – Rapat Kerja (Raker) Kepala-Kepala Desa se-Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dilaksanakan di Aula lantai III kantor bupati. Raker itu dipimpin Bupati Boltim Sehan Landjar berhasil mengungkapkan masih banyaknya ketidak pahaman pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa (ADD).
Dari 80 Desa yang ada di Boltim terungkap ada sekitar 22 Desa yang hingga saat ini belum memasukan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) penggunaan ADD tahap 2 tahun 2014.
Bupati Boltim Sehan Landjar mengaku telah menerima laporan dari tim Inspektorat jika kendala utama yakni tidak adanya perencanaan terlebih dahulu soal penggunaan anggaran oleh setiap desa sehingga saat pembuatan LPJ mengalami kesulitan, sehingga antara realisasi dan laporan tidak berimbang.
“Sesuai laporan yang masuk dari Inspektorat bahwa masih banyak desa yang dalam pengelolaan ADD-nya tidak ada perencanaan terlebih dahulu sehingga tidak perimbangan antara realisasi dengan laporan pertanggung jawaban,” ujar Sehan.
Selain itu menurutnya masih banyak kepala desa tidak memfungsikan tim pengelolaan ADD ditingkat Desa sehingga itu yang membuat keterlambatan dalam pengurusan LPJ ADD.
” Saya harapkan para kepala desa untuk memfungsikan tim pengelola ADD ditingakat desa dan tahun ini saya tidak akan cairkan ADD-nya jika tidak ada persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ” pungkasnya.
Diketahui dari 22 desa, kecamatan Nuangan di posisi pertama terbanyak desa yang belum memasukan LPJ ADD tahap 2 tahun 2014 dengan jumlah 10 Desa. Disusul Modayag dengan 7 Desa, Modayag Barat 3 Desa, serta Kecamatan Kotabunan dan Tutuyan masing-masing 1 Desa.(Wan)