TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Hingga kini Pemerintah Kotamobagu masih kewalahan soal ketersediaan stok elpiji ukuran tiga kilo. Bahkan dari kebutuhan 88 ribu tabung yang diusulkan untuk penambahan, baru 10 ribu tabung yang disiapkan pihak Pertamina. Sehingga dengan kebutuhan yang ada dinilai belum cukup sesuai dengan kebutuhan warga.
Kepala bagian perekonomian Pemkot Kotamobagu Ham Rumoroy mengatakan, meski ada ketambahan 10 ribu tabung, akan tetapi masih terjadi kelangkaan.
“10 ribu tabung yang diberikan belum cukup memenuhi kebutuhan warga. Ini masih langkah,” kata Ham Rabu (4/2/2015).
Dari 91.4 ribu stok sebelumnya rupanya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga. Dari jatah itu, Pemkot sudah meminta tambah melalui surat yang dilayangkan ke pihak Pertamina.
Ada 37.12 ribu kepala keluarga di Kotamobagu, hanya dijatah 91.4 tabung gas. “ Idealnya 180 ribu tabung perbulan. Jadi Kotamobagu masih kekurangan,” tambah Ham.
Permintaan kuota tersebut lanjutnya, bertambah karena Kotamobagu beberapa tahun terakhir ini telah menjadi pusat perdagangan di daerah Bolmong Raya. Semakin banyak warga yang datang ke Kotamobagu otomatis permintaan tabung gas lebih meningkat. “Pihak pertamina diminta untuk segera penuhi kebutuhan. Karena bisa menjadi gejolak permintaan,” tuturnya.
Dia juga berencana dengan terjadi kelangkaan elpiji berukuran tiga kilo, akan menggandeng petugas dari Pol PP untuk melakukan penertiban, termasuk para penjual yang ada di warung. Sebab penjualan elpiji berukuran tiga kilo, kini mulai dijual diluar dari harga eceran tertinggi (HET). “Untuk Kotamobagu, memiliki dua agen resmi dan 33 pengecer di desa dan kelurahan. Sehingga diminta untuk tidak main harga,” tegas Ham. (Has)