TOTABUAN.CO — Ketika mandi waktu lama, berendam, atau berenang, tak jarang kita akan mendapati ujung jari tangan dan kaki yang berkerut-kerut. Ini adalah hal yang biasa terjadi hingga banyak orang tak memperhatikannya. Lantas, mengapa hal ini terjadi pada tubuh?
Banyak orang yang berpikir ini karena kulit mereka membengkak dan menyerap air. Selain itu ada juga yang percaya bahwa kulit jari tangan dan kaki berkerut karena osmosis. Ini juga tak benar, karena jika osmosis adalah penyebabnya, maka seharusnya seluruh tubuh mengalami hal yang sama, bukan hanya kulit pada jari tangan dan kaki.
Sebenarnya, hal ini berkaitan dengan sistem simpatetik. Sistem saraf simpatetik adalah salah satu bagian dari sistem saraf pusat yang berkaitan dengan respon ‘bertarung atau pergi’ dalam tubuh. Sistem ini mengontrol beberapa fungsi seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah, seperti dilansir oleh Health Me Up (24/01).
Pembuluh darah periferal akan mengencang ketika sistem saraf ini diaktifkan. Di saat yang sama, pembuluh darah pada ujung jari tangan dan kaki akan mengerut untuk mengurangi aliran darah ke bagian tersebut. Penurunan volume darah pada bagian ini kemudian membuat kulit tertarik ke dalam dan berkerut-kerut.
Pada tahun 2011, ahli saraf Mark Changizi berpendapat bahwa ujung jari tangan dan kaki yang berkerut terjadi karena kulit berusaha mengeluarkan air di dalamnya. Dengan begitu, tangan akan lebih mudah memegang benda dalam air meski basah. Begitu juga kaki yang akan berjalan dengan lebih baik di lantai basah sehingga Anda tak mudah terjatuh atau terpeleset. Penelitian lanjutan telah mengonfirmasi teori ini.
sumber : merdeka.com