TOTABUAN.CO — Perubahan iklam dan ancaman penyebaran senjata nuklir telah menjadi tanda-tanda bahwa kiamat semakin dekat.
“Jam kiamat kini sudah tiga menit menjelang tengah malam,” kata Kennette Benedict, Direktur Eksekutif dan penerbit Bulletin of the Atomic Scientist dalam keterangan pers di Washington D.C, Kamis (22/1/2015).
Kata Benedict, peluang untuk terjadi bencana besar semakin tinggi dan bisa menjadi akhir dari kehidupan manusia di bumi.
Jam kiamat yang dibuat para ahli pada 1947 adalah simbol untuk melihat tanda-tanda kiamat. Jam itu menggunakan gambar kiamat sebagai tengah malam dan ledakan nuklir sebagai hitung mundur menuju angka 0 yang menjadi ancaman terhadap umat manusia dan juga Bumi.
Tiga menit menjelang tengah malam merupakan waktu terdekat ke tengah malam sejak Perang Dingin pada 1984. Waktu terdekat adalah dua menit yang terjadi pada 1953 ketika bom hidrogen pertama kali diuji coba. Semakin dekat jarum jam ke tengah malam maka semakin dekat prediksi terjadinya bencana global.
“Pada 2015, perubahan iklim yang tidak terkontrol dan juga modernisasi senjata nuklir menjadi ancama besar terhadap keberlangsungan hidup umat manusia,” tulis Bulletin of the Atomic Scientists.
Menurut Buletin tersebut, pemimpin dunia telah gagal untuk melakukan tindakan memperlambat skala ancaman guna mencegah terjadinya bencana besar. Kegagalan ini membuat seluruh umat manusia di Bumi berada dalam posisi bahaya.
Sebelum Kamis (22/1/2015), jam kiamat masih berada lima atau enam menit sebelum tengah malam. Kata Richard Somerville, ilmuwan dari Bulletin of the Atomic Scientist, pengaruh manusia terhadap sistem iklim sudah sangat jelas. Dalam tiga dekade terakhir iklim sudah semakin hangat.
sumber : suara.com