TOTABUAN.CO — Pasca penurunan harga BBM, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta pemerintah segera melakukan langkah antisipatif untuk segera menurunkan harga dan biaya komoditas dan transportasi.
Wakil Ketua DPD RI, Farouk Muhammad, meminta Pemerintah segera mengeluarkan kebijakan yang integratif untuk menurunkan harga-harga komoditas.
“Penyesuaian dua kali harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah ternyata belum mampu mengembalikan harga seperti sedia kala. Lalu di saat yang bersamaan pemerintah juga telah menyesuaikan kembali harga Liquid Petroleum Gas (LPG) 12 kg dan harga semen,” ujar Farouk melalui keterangan pers di Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Padahal, ia melanjutkan, saat BBM naik memicu kenaikan seluruh bahan makanan pokok termasuk transportasi. “Permasalahannya ketika saat ini pemerintah menyesuaikan kembali harga BBM, ternyata harga-harga bahan kebutuhan pokok tidak otomatis turun,” papar Farouk.
Oleh karena itu, Senator dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ini memberikan saran, perlu ada kebijakan khusus dan konsisten dari pemerintah untuk mengembalikan ke harga semula.
“Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi dan mencari solusi bersama dengan dunia industri maupun para pemangku kepengtingan untuk menyiasati perubahan harga BBM secara terus menerus, mengingat pemerintah akan menyerahkan harga BBM pada mekanisme pasar. Terlebih, kita ketahui bahwa dunia bisnis dan industri butuh kepastian,” paparnya.
Sebagai informasi, akhir 2014, Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dari Rp6.500 menjadi Rp8.500. Kenaikan sebesar Rp2.000 tersebut telah memicu kenaikan inflasi sebesar 2-3 persen selama Desember. Tak berapa lama, komoditas LPG 12 kg juga mengalami kenaikan, sehingga inflasi secara nasional akhir 2014 meningkat menjadi 8,36 persen.
Namun kini dikarenakan tren harga minyak dan gas (migas) di tingkat global mengalami penurunan, Pemerintah kemudian mengoreksi kebijakan energinya. Presiden Joko Widodo sebelumnya telah meminta seluruh kepala daerah segera merespons kembali turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar supaya harga kebutuhan pokok masyarakat turun.
sumber : metrotvnews.com