TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Wakil Ketua DPRD Kota Kotamobagu Djelantik Mokodompit, yang mantan Wali Kota Kotamobagu mengaku tidak akan mengambil resiko terkait piutang Rp 5 miliar yang saat ini menjadi beban pemerintah kota (Pemkot), kepada pihak ketiga. Ini ditegaskan Djelantik saat bersua diruang kerjanya baru-baru ini.
‘’Saya jika nanti diminta untuk menyetujui penganggaran untuk pembayaran piutang tersebut, sudah dipastikan saya tidak mau,’’ terang Djelantik.
Alasan Djelantik, pihaknya masih akan mencari duduk persoalan sehingga piutang tersebut ada. Menurut dia, jika melihat mata anggaran yang ada dalam APBD maupun APBD-P, seharusnya tidak sampai terjadi ‘kebocoran’ dana seperti saat ini.
‘’Harusnya dana-dana yang ada sudah tertata di pos-pos masing-masing. Kenapa sampai bisa terjadi piutang berarti ada dugaan kebocoran anggaran yang tidak ditata akan tetapi terbayar atau seperti yang sudah saya katakan sebelumnya jangan-jangan ada program fiktif yang dibayar,’’ kata Papa Rasky.
Namun jika ada penjelasan dengan disertai aturan yang sesuai dengan system pengelolaan keuangan daerah. Maka besar kemungkinan baru saya maupun fraksi Golkar yang duduk di badan anggaran akan menandatangani persetujuan pembayaran piutang tersebut.
‘’Untuk itu saya hanya dapat berpesan kepada pihak ketiga untuk jangan berharap lebih kalau pembayaran utang pemkot itu akan dapat terbayar dengan cepat bahkan mungkin bisa saja tidak akan terbayar,’’ terang Djelantik. (man)