
TOTABUAN.CO BOLMONG—Isu pergantian kepala sekolah, puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Lolayan lakukan aksi penyegelan ruangan kelas Rabu (13/1/2015). Akibatnya, kegiatan belajar mengajar terhenti.
Dengan menggunakan balok kayu, para siswa itu menutup pintu masuk ruangan belajar. Bukan hanya ruang kelas, akan tetapi ruang guru, dan ruangan kepsek ikut disegel. Selesai disegel mereka menempel kertas yang bertuliskan ‘pintu ini hanya boleh dibuka oleh bapak Zainal Goma’. Sementara di kertas lainnya disebutkan ‘kami tidak menerima kepsek baru’.
Indah Mamonto, seorang siswi yang ikut berdemo mengaku, demo ini dilakukan karena ada kabar jika kepsek di sekolah tersebut tidak lama lagi akan diganti. “Kami sudah melihat cara kerjanya. Dia bisa membangun sekolah ini,” ujar Indah.
Isu pergantian kepsek ini mencuat setelah sejumlah guru mengeluarkan mosih tidak perjaya kepada kepsek. Mereka menuding kepsek tersebut telah memontong sejumlah anggaran di sekolah tersebut di antaranya bantuan siswa miskin dan juga tidak membayar gaji para honorer.
“Mereka bilang kepsek telah menggelapkan uang dan juga tidak membayar gaji honor. Tetapi kami tidak percaya, kami sudah melihat cara dia bekerja,” kata Indah.
Ditambahkannya, yang melakukan aksi demo ini hanya siswa dari kelas X dan XI. Sementara, siswa dari kelas XII diduga diancam. “Mereka (siswa kelas XII) di ancam tidak akan diikut sertakan dalam ujian nasional. Jadi mereka tidak ikut dalam aksi ini,” tandas Indah.
Diketahui, sebelumnya para guru telah mengeluarkan mosi tidak percaya kepada sang kepsek. Bahkan beberapa waktu lalu mereka mogok mengejar. Bahkan mereka meminta untuk Kepsek di copot dari jabatannya. Kepala Diknas Bolmong Olii Mokodongan membenarkan aksi penyegelan ruangan belajar dan ruang guru. Namun persoalan itu sudah diselesaikan. “Sudah ada pertemuan antara kedua belah pihak. Dan aktivitas belajar mengajar sudah dilakukan,” pungkas Olii. (Has)