TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Kisruh di kepengurusan yayasan Kabela berbuntut penutupan akses jalan masuk kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STTIE) Widya Dharma Kotamobagu Minggu (11/1/2015). Pengacara dari keluarga Hanafi Sako Very Satria Dilapanga mengatakan, kalau upaya komunikasi ke pihak Yayasan Kabela tak gubris.
“Klien kami sudah berupaya untuk mengkomunikasikan masalah ini. Itu dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Tapi tidak digubris. Ini tak koperatif namanya. Terpaksa kampus ditutup,” kata Satria.
Bukan hanya komunikasi, tapi surat sudah pernah dilayangkan namun tidak ada respon. “Klien kami sudah menunggu sampai dengan surat somasi yang deadlinenya tanggal 1 januari 2015. Ini terpaksa dilakukan, karena terkesan tak ada respon,” tambah Very.
Pihak keluarga Hanafi Sako sudah berencana untuk menggunakan bangunan tersebut di pakai, untuk pendirian sekolah yang baru. “Mungkin akan buka sekolah baru. Kan kalau bangunannya sudah ada, tentu tinggal buat perencanaan saja,” tutur Very.
Hingga kini pihak Yayasan masih sulit untuk dikonfirmasi terkait penutupan kampus. Diketahui kisruh lahan bangunan Kampus STIE sudah akan masuk dalam persidangan di Pengadilan Negeri Kotamobagu pada 15 Januari 2015 mendatang. (Has)