TOTABUAN.CO — Koordinator Indonesia Corruption Watch Divisi Analisis Anggaran, Firdaus Ilyas menilai, Tim Reformasi Tata Kelola Migas (TRTKM) belum bekerja efektif. Temuan-temuan yang telah dilakukan tim yang dipimpin Faisal Basri itu, menurut Firdaus, masih sebatas temuan minor.
“Temuannya masih dangkal dan permukaan. Saya meragukan apakah Pertamina benar-benar menyuplai data. Jangan-jangan hanya pertemuan general dengan CEO, tapi tidak membuka dapur pengelolaan migas,” katanya kepada wartawan di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (6/1).
Data-data yang diperoleh TRTKM, kata Firdaus, hanya didapat dari pihak ketiga tanpa melibatkan pihak ketiga itu sendiri dalam proses audit. Menurutnya, kalau keadaanya akan seperti itu terus, tim reformasi migas itu tidak bakal banyak menemukan apa-apa.
“Tim reformasi ini tidak melibatkan publik, atau pihak ketiga di dalam kerja tim reformasi,” pungkasnya.
Selain itu Firdaus menilai Kementerian ESDM sendiri belum mewujudkan rekomendasi TRTKM meskipun sudah membuat rekomendasi.
sumber : beritasatu.com