TOTABUAN.CO — Hingga saat ini, belum ada perubahan posisi dalam proses perundingan antara kubu Aburizal Bakrie (ARB) dan Agung Laksono. Keduanya sepakat akan melanjutkan perundingan pekan depan.
“Namun dari awal harus diingatkan, bahwa tidak mungkin memaksa Golkar keluar dari KMP. Sebab, negera ini butuh partai penyeimbang yang kuat dan kritis agar tidak ada lagi penyalahgunaan kekuasaan dan perampokan keuangan negara seperti kasus BLBI dan Skandal Century pada dua pemerintahan sebelumnya,” ujar politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo di Jakarta, Jumat (2/1).
Dia menegaskan, kalau ada pihak atau kelompok yang ingin memaksa Golkar kembali menjadi bagian pemerintahan, maka patut dipertanyakan.
Bambang mengaku, prihatin Golkar seolah-olah kehilangan jati diri.
“Sejak dulu Golkar selalu menggunakan cara-cara yang bermartabat, elegan dan selalu berdasarkan aturan dan hukum. Tidak dengan cara kekerasan dan pemaksaan kehendak,” ucapnya.
Belakangan ini, kata Bambang, ada kekuatan yang tak terlihat sedang bermain dan mengobok-obok partai Golkar dengan menggunakan elit Golkar yang kecewa. Tujuannya agar dijadikan sebagai kuda troya untuk menghancurkan partai Golkar dari dalam.
“Mengapa Golkar harus tetap berada diluar pemerintahan dan menjadi penyeimbang yang kuat bersama KMP? Karena pemerintahan ini butuh mitra yang kritis agar tidak kandas di tengah jalan,” kata Bambang.
sumber : beritasatu.com