TOTABUAN.CO — Selama tiga tahun berturut-turut, laporan keuangan Provinsi Jawa Barat meraih penghargaan Wajar Tenpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Ingin meraih pencapaian kembali pada 2015, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan akan pelototi penyaluran dana bantuan sosial (bansos) atau dana hibah pada tahun ini.
Pria yang akrab disapa Aher ini tidak ingin dana tersebut ada penyimpangan dalam pelaksanaannya. Pencairan dana bansos dan hibah akan lebih selektif lagi sehingga anggaran yang digelontorkan setiap tahunnya akan terserap maksimal.
“Jelas kita harus WTP lagi. Di belanja bantuan kita akan lebih hati-hati karena rentan akan penyimpangan. Tahun ini kita perketat pencairan dana bantuan khususnya dana bansos dan hibah,” kata Aher di Bandung, Jumat (2/1).
Pada 2014, Aher mengaku keterserapan dana di atas 85 persen. Sehingga Aher cukup puas dengan keterserapan anggaran tersebut. Hampir seluruh tender untuk proyek pembangunan Jabar berjalan baik.
“Kita puas karena hampir semua tender-tender berjalan. Makanya tahun ini kita hati-hati, agar lebih baik,” tandasnya.
Pihaknya menegaskan akan menahan proses pencairan dana sebelum penerima melengkapi persyaratan lengkap. Beberapa langkah harus ditempuh untuk menerima dana Bansos dan Hibah agar bisa dipertanggungjawabkan keuangannya.
“Kita tidak akan mencairkan bantuan sebelum persyaratannya lengkap,” bebernya.
sumber : merdeka.com