TOTABUAN.CO — Meski belum pernah merasakan manisnya gelar juara MotoGP, tidak membuat pembalap Respol Honda, Dani Pedrosa kehabisan pujian dari rekan maupun bos tim asal Jepang tersebut.
Livio Suppo selaku bos Repsol Honda berujar, pembalap berusia 29 tahun itu tetap menjadi pembalap elite di ajang lomba balap motor paling akbar di dunia tersebut.
Menurutnya, Pedrosa tetaplah rider yang bertalenta dengan kekonsistenan prestasi yang ditunjukkan sejauh ini. Selama tampil di ajang tersebut, juara dunia kelas 250cc 20014 dan 2005 itu tidak pernah keluar dari posisi lima besar klasemen akhir dan telah memenangkan 26 balapan selama tampil di ajang balap motor paling prestisius tersebut.
Bahkan pada musim lalu, pembalap berusia 29 tahun itu mampu menghentikan rentetan sepuluh kemenangan beruntun yang ditorehkan Marc Marquez, tepatnya di Grand Prix (GP), Brno, Republik Ceko.
Selain memuji Pedrosa, Suppo mengatakan kegagalan pembalap asal Spanyol itu merebut gelar supremasi MotoGP tidak sepenuhnya atas kesalahan sendiri. Terutama saat Pedrosa tidak berhasil mempertahankan posisi kedua di klasemen akhir MotoGP tahun ini.
Sebenarnya pria kelahiran Sabadell berpeluang menduduki posisi dua besar musim lalu, namun tragedi di Australia membuyarkan peluang tersebut. Saat itu, Honda RC213V milik Pedrosa dihantam pembalap Pramac Ducati, Andrea Iannone. Akibat insiden tersebut, pembalap yang mulai turun di MotoGP sejak 2006 itu tidak finis di GP Australia dan gagal tampil di Malaysia. Ujung-ujungnya, Pedrosa hanya menduduki posisi empat klasemen akhir MotoGP tahun ini.
“Saya benar-benar menyesal musim lalu, sebenarnya dia (Pedrosa) memiliki peluang untuk menduduki posisi dua klasemen akhir. Sayangnya ada pembalap yang tidak bertanggung jawab sehingga membuat ia kehilangan posisinya,” katanya
sumber : okezone.com