TOTABUAN.CO — Pergantian tahun tinggal menghitung hari. Tapi, belum punya rencana untuk menghabiskan waktu di mana? Acara yang satu ini, mungkin bisa menjadi referensi Anda.
Bukan sebuah acara yang besar memang, tapi cocok jika Anda tidak ingin bertahun baru ke mal atau pusat kota. Sebab, acara ini sarat akan suguhan budaya betawi. Terlebih, acara tersebut gratis.
Tertarik? Langsung saja datang ke pelataran Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Barat. Bakal ada panggung hiburan rakyat yang dimeriahkan kurang lebih 50 seniman.
Ada band musik bernuansa yang mengusung lagu-lagu Koes Ploes bernama Simplus. Kemudian terdapat kolaborasi calung sunda dengan kesenian khas betawi, gambang kromong. Sejumlah sanggar betawi turut berpartisipasi dengan menampilkan atraksi tarian. Ada juga lawakan khas seniman betawi.
“Agar tambah semarak, kami hadirkan suguhan musik dangdut yang memang bisa menambah kemeriahan acara. Artis dangutnya yaitu Novi Andarista yang tengah naik daun di Jakarta,” jelas Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat Wawan Hermawan kepada Media Indonesia, Senin (22/12/2014).
Selain itu, ada bazar makanan dan kesenian dari pedagang binaan Suku Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Jakarta Barat. Doorprize dengan beragam hadiah termasuk uang tunai pun akan dibagikan kepada masyarakat.
Sebagai puncak acara, pertunjukan kembang api akan memanjakan mata pengunjung sebagai penanda pergantian tahun dari 2014 ke 2015.
Menurut dia, acara digelar agar warga Jakarta Barat tidak merangsek ke pusat kota.
“Sebenarnya sengaja tiap tahun diadakan di halaman kantor wali kota untuk memecah konsentrasi massa. Kan selama ini titik kumpul massa dalam merayakan pergantian tahun seringnya di Kota Tua, Ancol, Monas dan Bundaran HI. Nah kalau semua massa terpusat ke situ, bisa-bisa macet total di dalam kota,” jelas dia.
Wawan mengatakan sengaja tidak memilih Kota Tua sebagai kawasan penyelenggaraan acara. Sebab, hal itu akan membahayakan gedung-gedung tua yang dilindungi.
Jika menggelar acara di sana, panitia tidak bisa memakai sound system. Terlebih genre musik dangdut dilarang pihak Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua menggema di kawasan tersebut.
Wawan mengklaim panggung hiburan rakyat ini menghabiskan hanya anggaran sekitar Rp150 juta. Dia menargetkan minimal 10.000 warga hadir dalam acara tersebut.
sumber : metrotvnews.com