TOTABUAN.CO — Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyebar selebaran di kota Mosul, Irak tentang tata cara penahanan sandera. Pamflet itu berisi tentang tanya jawab seputar penahanan sandera oleh ISIS.
Apakah boleh menahan perempuan dan anak-anak non-Muslim? Boleh
Apakah dibolehkan bercinta dengan mereka, meski ada yang belum puber? Boleh
Apakah dibolehkan untuk menjual atau memberikan sebagai hadiah? Boleh
Warga di kota Mosul – yang kini dikuasai oleh kelompok militan tersebut – mengaku terkejut membaca pamlet tersebut. “Sebagian besar dari mereka terkejut tetapi tidak ada yang bisa dilakukan.”
Selebaran itu sebenarnya dibuat paa Oktober atau November lalu dan sudah diunggah di laman resmi ISIS. Dokumen itu mulai menyebar luas setelah Middle East Media Research Institute (MEMRI) menerjemahkan isi dari selebaran tersebut.
Berdasarkan terjemahan yang dilakukan oleh MEMRI, ISIS membolehkan anggotanya untuk menahan perempuan apabila mereka bukan Muslim. Selain itu, para pejuang ISIS juga dibolehkan untuk bercinta dengan budak perempuan.
“Apabila budak perempuan itu masih perawan, maka pemiliknya langsung diizinkan untuk bercinta dengannya. Apabila sudah tidak perawan lagi maka rahimnya harus disucikan terlebih dahulu,” demikian keterangan yang tertulis dalam selebaran itu.
Sebagian besar isi dari pamflet itu tentang kebijakan hubungan seksual antara anggota ISIS dengan budak perempuan. Salah satu aturan lainnya menyebutkan, apabila ada dua anggota ISIS yang memiliki budak perempuan maka mereka tidak boleh melakukan seks dengan budak perempuan itu.
Lalu bagaimana dengan budak perempuan di bawah umur? Berdasarkan tulisan di pamflet tersebut, anggota ISIS boleh bercinta dengan perempuan di bawah umur apabila mereka dalam kondisi fit untuk melakukan hubungan seks.
sumber : suara.com