TOTABUAN.CO — Menteri Otoritas Palestina Bidang Koordinasi Perlawanan Pendudukan Zionis Ziad Abu Ein, tewas Rabu (10/12) sore waktu setempat, akibat dipukuli oleh tentara Israel di Tepi Barat. Insiden itu terjadi saat pria 53 tahun itu sedang memimpin protes menolak pembangunan pemukiman Yahudi baru di wilayah Arab.
Aksi damai diikuti 300 peserta itu menjadi ricuh di kawasan Turmus Aya. Puluhan tentara merangsek, langsung meringkus Ziad. Saksi mata melaporkan dia dipukuli ramai-ramai oleh aparat Zionis. Selepas kejadian, warga coba melarikan pejabat tinggi Fatah itu ke rumah sakit umum Ramallah, namun nyawanya tidak tertolong.
Surat kabar the Independent melaporkan, Kamis (11/12), pejabat Otoritas Palestina mengutuk kekerasan tentara Israel. Insiden ini dianggap pembunuhan berencana.
“Momentum ini seharusnya digunakan Palestina untk mempercepat proses resolusi konflik dengan Israel melalui aturan internasional. Bila perlu lewat Mahkamah Internasional,” kata pejabat Fatah Qais Abdul Karim.
Petinggi Fatah lainnya, Jibril Rajoub, menyerukan agar Presiden Mahmud Abbas segera memutus hubungan diplomatik apapun dengan Zionis. Berbeda dengan Hamas di Jalur Gaza, wilayah Tepi Barat dan Yerusalem masih bersedia melakoni kerja sama pengamanan dengan Israel.
Dalam keterangan tertulis, Tentara Israel membantah membubarkan paksa unjuk rasa damai. Sebaliknya, aparat Zionis menghalau ‘perusuh’, sehingga perlu menggunakan cara-cara kekerasan.
Pernyataan militer itu dibantah oleh Lembaga Hak Asasi Israel Yesh Din. Juru bicara Yesh Din, Reut Mor, yang ikut serta dalam aksi tersebut mengatakan massa tidak melakukan provokasi apapun. “Tidak ada yang melempar batu. Kami bahkan tidak melakukan kekerasan, seketika tentara Israel datang, menembakkan gas air mata, lalu menghajar para peserta aksi,” kata Mor.
Presiden Abbas mengaku kecewa dengan tindakan Israel. Selain menetapkan masa berkabung nasional tiga hari, pihaknya sedang membahas tindakan balasan untuk Zionis. “Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan setelah menggelar investigasi atas insiden ini,” ujarnya.
Dalam pernyataan resminya, Hamas mengaku berbela sungkawa atas kematian Ziad. Partai yang dekat dengan Ikhawanul Muslimin ini mengajak rekan-rekan di Fatah untuk menghentikan kerja sama dengan Israel.
sumber : merdeka.com