TOTABUAN.CO — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Politik), Tedjo Edhy Purdijatno mengungkapkan, kondisi Kabupaten Paniai, Papua pascabentrok mulai kondusif. Bahkan, warga dan aparat sepakat berdamai yang akan ditandai dengan upacara adat.
“Sudah ada pembicaraan dan penyelesaiannya dengan acara adat, misalnya penyelesaiannya dengan (upacara) bakar batu itu. Kita lakukan dan kondisi sudah kondusif,” ungkap Tedjo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (10/12).
Saat ini, aparat setempat masih berupaya mengungkap asal tembakan yang diduga diarahkan ke kumpulan warga. Sebab, dari informasi yang diterimanya, Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui adanya tembakan dari samping dan bukit.
“Pasti nanti akan ada investigasi pelurunya dari mana, karena menurut Kasad ada tembakan bukan hanya dari samping, tetapi atas itu juga ada tembakan, ini dari mana kita harus lihat,” bebernya.
Terkait peristiwa tersebut, Tedjo berharap kepada warga tidak lantas terpancing dan menyalahkan aparat soal adanya letusan tersebut. “Jangan salahkan aparat. Tapi kami selesaikan sebaik-baiknya dengan masyarakat di sana,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Sutarman dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko sama-sama enggan mengungkap pelaku di balik kerusuhan di Paniai, Papua. Dalam peristiwa tersebut, empat orang dilaporkan tewas dan 11 warga lainnya luka-luka.
Saat dikonfirmasi, Sutarman menegaskan kasus penembakan yang berujung pada kerusuhan di Lapangan Soeharto tersebut masih dalam penyelidikan. Dia memastikan, kerusuhan tersebut bukan disebabkan aparat kepolisian.
“Belum (ada pelaku). Bukan aparat kepolisian,” ucap Sutarman di Bandara Halim Perdanakusuma.
Ketika ditanya kembali aparat tersebut adalah TNI, Sutarman enggan menjawabnya. “Belum, masih penyelidikan.”
Di tempat yang sama, Jenderal Moeldoko menyatakan kasus kerusuhan yang terjadi di Papua sudah ditangani Polri. Dia pun menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada polisi.
“Kapolri yang sudah ambil alih, Polri yang akan lakukan investigasi,” sahutnya.
Ketika ditanya pelaku kericuhan, dia menunjuk Sutarman. “Kapolri aja yang tahu persis,” jawab dia.
Pertanyaan serupa juga diajukan awak media terkait informasi yang menyebutkan kerusuhan berawal dari aparat. Namun, dia juga enggan menjawabnya.
“Ini menunggu investigasi dari Polri. Nanti kita lihat bagaimana. Jadi kita ingin satu sumber biar clear, kalau dari macam-macam sumber susah,” pungkasnya.
sumber : merdeka.com