TOTABUAN.CO — Tiongkok berjanji akan menghentikan pengambilan organ tubuh dari terpidana mati mulai 1 Januari 2015. Hal tersebut akan mengakhiri praktik yang selalu mengundang kontroversi.
Terpidana mati selama ini menjadi “sumber” bagi pemerintah Tiongkok dalam penyediaan organ tubuh untuk kebutuhan transplantasi. Menurut media setempat, organ tubuh yang didonasikan tersebut mencapai dua pertiga anggota tubuh. Selama bertahun-tahun, Tiongkok selalu mengelak atas tuduhan pegambilan organ tubuh. Namun akhirnya mereka mengaku beberapa tahun lalu.
Tiongkok menjadi negara dengan jumlah terpidana mati paling banyak. Bahkan jumlahnya masih lebih banyak dibandingkan dengan jumlah gabungan terpidana mati semua negara di dunia. Tahun 2013 saja, jumlahnya diperkirakan mencapai 2.400-an orang.
Ketua komite donasi organ, Huang Jiefu, menyatakan mulai 1 Januari hanya orang-orang yang rela saja yang boleh memberikan organ tubuhnya untuk transplantasi.
Sejauh ini, 38 pusat transplantasi organ yang tersebar di Beijing, Guangdong, dan Zhejiang sudah menghentikan pengambilan organ tubuh para terpidana mati.
Huang menjelaskan setiap tahunnya sekitar 300.000 orang di Tiongkok membutuhkan transplantasi organ. Sementara yang terpenuhi hanya sekitar 10.000-an.
Tiongkok merupakan negara dengan jumlah donatur organ paling sedikit dunia. Rata-rata jumlah pemberi organ tubuh hanya 0,6 per 1 juta penduduk. Bandingkan dengan Spanyol dengan jumlah 37 dari 1 juta penduduk.
sumber :beritasatu.com