BOLTIM (totabuan.co)—Para pegawai negeri sipil (PNS) mulai dari staf hingga level eselon dua di lingkup Pemkab Bolmong Timur (Boltim) rupanya sudah trauma.
Apa pasal ? Setelah ditemukannya kasus dugaan korupsi berlapis-lapis oleh penyidik, kantor rakyat itu makin ditakuti para PNS masuk bertugas . Kantor itu seperti ada hantu bagi para pegawai saat akan ditempatkan oleh Bupati Sehan Landjar.
Seperti pengakuan Bupati, banyak PNS menolak saat mengetahui akan ditempatkan di kantor itu untuk membantu tugas para wakil rakyat.
“ Banyak yang menolak meski akan diberikan jabatan. Bahkan ada yang datang bermohon dengan berlutut, agar jangan ditempatkan dikantor itu. Meskipun sudah ditawarkan posisi jabatan,”kata Bupati.
Bahkan Bupati menceritakan, ada suata waktu dalam persiapan roling pejabat,banyak yang datang ke ruangan bahkan hingga ke rumah dinasnya. Alasan mereka dating kerumah kata Bupati, memohon untuk tida ditempatkan di kantor tersebut. Mereka lebih memilih tak mendapatkan jabatan apa-apa ketimbang harus bertugas di kantor DPRD.
“ Saya jadi pusing banyak PNS saya yang takut saat akan ditempatkan disana . Mereka lebih memilih jadi nonjob, atau jadi tukang sapu ketimbang harus ditempatkan di kantor Sekwan,”terangnya .
Diketahui para PNS takut bertugas di kantor itu, setelah terkuak kasus dugaan korupsi dana makan minum (MaMi) tahun anggaran 2011 lalu. Dana sebesar 550 juta itu digunakan tanpa penggunaan yang jelas. Hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik, menemukan sejumlah kejanggalan termasuk pembelian 800 dos tissue dan 200 batang sapu.
Saat ini satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dalam proses perampungan berkas untuk dilimpahkan ke Kejaksaan.
[has]