TOTABUAN.CO — Partai Demokrat (PD) benar-benar kecewa terhadap beberapa partai politik yang bergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Pasalnya, mereka melanggar kesepakatan yang dibuat antara PD dengan anggota KMP.
Kesepakatan itu berupa sikap anggota KMP yang akan menerima Perppu Pilkada yang dikeluarkan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi presiden lalu. Dengan persetujuan itu maka PD bergabung dengan KMP pada pemilihan pimpinan DPR dan MPR, awal Oktober lalu.
Kini, tiga dari lima anggota KMP sudah menyatakan akan menolak Perppu itu disahkan menjadi UU pada pembahasan, Januari 2015 nanti. Ketiga partai itu adalah Partai Golkar (PG), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Atas pengingkaran kesepakatan itu, dengan nada sindir, PD berharap agar anggota KMP selalu kompak. PD berdoa supaya KMP bisa bertahan lama dan tidak saling bertengkar.
“Kami berdoa supaya langeng terus. Kita tunggu saja,” kata Ketua Dewan Pembina PD, EE Mangindaan di Jakarta, Kamis (4/12).
Bagi PD, sikap beberapa anggota KMP seperti Golkar dan PKS memang tidak mengagaetkan. Pasalnya, selama Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden, Golkar dan PKS selalu berubah sikap dan berlawanan dengan partai pemerintah lainnya. Padahal keduanya adalah koalisi pendukung pemerintah.
Namun, kali ini nampaknya PD benar-benar kecewa karena partai-partai itu tidak menghormati kesepakatan yang telah dibuat. Malah menganggap kesepakatan yang ada hanya mendukung SBY terbitkan Perppu, bukan menerima Perppu menjadi Undang-Undang (UU).
“Ngapain harus ada tandatangan kesepakatan kalau hanya untuk terbitkan Perppu,” tutur mantan Menteri Perhubungan ini.
Mangindaan yang kini menjadi Wakil Ketua MPR menambahkan, dengan sifat inkonsistensi itu membuat PD memang tidak berniat bergabung dalam KMP. PD hanya sebagai penyeimbang, yang masuk dalam KMP maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendukung pemerintahan Jokowi.
sumber : beritasatu.com