TOTABUAN.CO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk jenis premium dan solar masing-masing sebesar Rp 2.000 per liter. Langkah tersebut diambil karena selama ini subsidi tersebut tidak tepat sasaran.
Indonesia terus membakar ratusan triliun uang buat memberi subsidi BBM padahal negeri ini membutuhkan dana besar untuk membangun sejumlah proyek infrastruktur.
“Selama ini pemerintah memerlukan anggaran untuk membangun infrastruktur, namun anggaran tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM,” jelas Jokowi saat mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi di Istana Negara pada 17 November silam.
Berdasarkan perhitungan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, pemerintah telah menggelontorkan uang Rp 1.300 triliun untuk subsidi BBM dalam lima tahun terakhir. Angka itu jauh lebih besar dari anggaran infrastruktur dan kesehatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehjahteraan rakyat.
“Kalau dibandingkan untuk bangun infrastruktur kalah besar. Untuk anggaran kesehatan saja hanya Rp 400 triliun untuk lima tahun terakhir. Ini jumlah yang dibakar malah lebih besar dibanding untuk mengurus kesejahteraan rakyat,” tandas Sudirman.
Kini dengan adanya kenaikan harga tersebut, subsidi tidak dihilangkan tetapi hanya dialihkan ke hal yang produktif. Bagaimana tidak, Kementerian Keuangan menghitung kenaikan harga BBM akan menyumbang penghematan hingga Rp 140 triliun pada tahun depan.
Lalu apa saja manfaat pengurangan subsidi BBM bagi rakyat Indonesia dalam lima tahun ke depan?
1. Proyek Jalan
Pemerintahan Jokowi dalam lima tahun ke depan akan membangun jalan baru 2.650 kilometer (km), jalan tol 1.000 km dan memelihara jalan yang eksisting sepanjang 46.770 km.
2. Bandara dan pesawat perintis
Membangun 15 bandara baru, pengadaan 20 pesawat perintis dan pengembangan bandara untuk pelayanan kargo udara di 6 lokasi.
3. Pelabuhan
Pemerintahan Jokowi akan membangun 24 pelabuhan baru, pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi, dan pengadaan 26 kapal barang perintis.
Tak hanya itu, Jokowi juga akan menyediakan dua kapal ternak, 500 unit kapal rakyat, serta kapal penyeberangan perintis 50 unit.
4. Kereta Api
Pembangunan jalur kereta api sepanjang 3.258 km di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
5. Tansportasi umum
Membangun BRT (Bus Rapid Transit) di 29 kota serta angkutan massal cepat di kawasan perkotaan terdiri 6 kota metropolitan, 17 kota besar.
6. Pertanian
Membangun 30 waduk baru, pembangunan atau peningkatan jaringan irigasi 1 juta hektare (ha) serta rehabilitasi 3,3 juta ha jaringan irigasi.
7. Energi
Sektor Migas
Pembangunan dua kilang minyak berkapasitas 300 ribu barel dan perluasan kilang minyak dua lokasi di Cilacap dan Balongan.
Pembangunan FSRU di lima lokasi di Jawa Barat/DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Lampung. Kemudian jaringan gas kota ke 90 ribu sambungan rumah serta gas bumi untuk 600 ribu nelayan.
Sektor listrik
Membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 35 ribu megawatt (MW) dan mendirikan 33 pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Dengan begitu, tingkat rasio elektrifikasi nasional menjadi 96,6 persen.
8. Teknologi
– Jangkauan pita lebar (bandwidht) di 100 kabupaten/kota.
– Pengembangan e-pengadaan, e-kesehatan, e-pendidikan dan e-logistik.
9. Perumahan
Membangun rusunawa 5.257 twinblok untuk 515.711 rumah tangga, bantuan stimulan perumahan swadaya 5,5 juta rumah tangga, penanganan kawasan kumuh 37.407 ha serta memberikan fasilitas kredit perumahan untuk MBR 2,5 juta rumah tangga.
10. Ketahanan air
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di perkotaan 21,4 juta sambungan rumah (268.680 liter/detik) dan SPAM di pedesaan 11,1 juta sambungan rumah (22.647 desa).
11. Pengolahan Limbah
– Pembangunan sistem air limbah komunal di 227 kota/kabupaten dan terpusat di 430 kota/kabupaten.
– Pembangunan IPLT untuk pengelolaan lumpur tinja perkotaan di 409 kota/kabupaten.
– Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah sanitari landfill dan fasilitas 3R di 341 kota/kabupaten dan fasilitas 3R terpusat dan komunal di 294 kota/kabupaten.
Jaringan sosial
a. Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Kartu Indonesia Pintar adalah kartu yang ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya yang berusia 7-18 tahun secara gratis.
Selain itu, Kartu Indonesia Pintar juga akan menjangkau anak-anak yang berada di luar sekolah misalnya anak jalanan, dan anak putus sekolah, yatim piatu, dan difabel.
KIP pada fase pertama akan diterapkan pada 18 provinsi kabupaten kota, dengan sasaran 152.434 siswa di jenjang SD, SMP, SMA/SMK. Jumlah tersebut akan bertambah karena data tersebut menggunakan data Bantuan Siswa Miskin (BSM). Jika jumlah penerima BSM 18 juta orang, maka Kartu Indonesia Pintar bisa 24 juta penerima bantuan.
b. Kartu Indonesia Sehat
Kartu Indonesia Sehat dapat digunakan untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan, sesuai dengan kondisi penyakit yang diderita penerima KIS.
KIS akan diberikan kepada anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga tidak menggeser Sistem JKN. Dalam pelaksanaannya, pemerintah telah menunjuk BPJS Kesehatan sebagai penyelenggaranya.
Adapun keluarga miskin yang menjadi penerima bantuan iuran JKN, yaitu sebanyak 86,4 jiwa, akan tetap ditanggung dengan Kartu Indonesia Sehat. Namun, anak dari keluarga miskin bisa langsung menggunakan Kartu Indonesia Sehat tanpa harus mendaftar lagi.
Jumlah penerima KIS bertambah karena juga menanggung penyandang masalah kesejahteraan sosial yang selama ini tak masuk data penerima bantuan iuran seperti para gelandangan yang ada di bawah jembatan.
c. Kartu Keluarga Sejahtera
Program Simpanan Keluarga Sejahtera akan disalurkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang menggantikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebagai penanda keluarga kurang mampu.
Tak hanya kartu, warga kurang mampu akan mendapatkan Kartu handphone (SIM card) yang berisi uang elektronik yang digunakan untuk mengakses Simpanan Keluarga Sejahtera.
Setiap keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 200 ribu setiap bulannya. Kartu ini akan dibagikan kepada lebih dari 1 juta keluarga kurang mampu.
sumber : liputan6.com