TOTABUAN.CO BOLSEL—Juru bicara Fraksi Partai Demokrat Bolmong Selatan (Bolsel) Youlman Tempongbuka menegaskan kalau dinas kelautan perikanan yang dipimpin Adharto Utia tak kreatif bahkan mandul. Di mana, setiap tahun anggaran baru tak ada inovasi baru yang dilahirkan untuk menunjang kelangsungan hidup bagi para nelayan.
Hal itu dia katakana dalam penyampaian pandangan umum fraksi dalam paripurna penyampaian pengantar nota keuangan APBD 2015 belum lama ini.
“Kami menilai program DKP dari tahun ke tahun programnya sangat monoton. Tidak ada program baru yang kreatif dan inovatif. Programnya selalu bantuan katinting, rompon dan mesin tempel,” kata Youlman.
“DKP harusnya mampu melahirkan program baru yang bisa mendongkrak produksi nelayan dan menambah pendapatan daerah,” kata legislator Demokrat ini dalam pandangan umum fraksinya.
Namun kritik dari Fraksi Demokrat ini langsung mendapat tanggapan dari Bupati Herson Mayulu yang hadir dalam paripurna tersebut.
Kata Mayulu, program-program yang dianggap monoton tersebut bukan masalah. Karena masih dibutuhkan para nelayan di Bolsel. Selain itu, karena keterbatasan anggaran.
“Programnya sudah baik. Hanya saja kembali ke manusianya yang mungkin penerapannya belum optimal,” kata Mayulu.,
Bupati juga mengakui, produksi ikan di Bolsel dalam 10 tahun terakhir ini menurun. “Kita harus melihat kondisi nyata, nelayan kita masih butuh katinting. Memang idealnya nelayan sudah harus menggunakan kapal-kapal yang lebih canggih, seperi mesin dalam. Tapi, ketersediaan anggaran masih terbatas. Insya Allah ke depan kita bisa menyesuaikan dengan daerah-daerah lain,” terang Mayulu. (Tr2/Has)