TOTABUAN.CO — Para menteri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Kamis, memutuskan untuk mempertahankan produksi meski harga minyak mentah jatuh ke posisi terendah dalam empat tahun.
Keputusan mempertahankan produksi minyak pada tingkat 30 juta barel per hari yang disepakati pada Desember 2011 ini dibuat untuk kepentingan memulihkan keseimbangan pasar di balik penurunan cepat harga minyak,” demikian salah satu hasil konferensi OPEC, lapor Xinhua.
“OPEC tidak memiliki target harga,” kata Sekretaris Jenderal OPEC Abudullah El-Badri saat konferensi pers, di Wina, Kamis (27/11).
El-Badri mengatakan, 12 negara anggota OPEC telah memutuskan memantau perkembangan pasar minyak global, dibandingkan memangkas produksi dalam rangka memperbaiki penurunan harga. “Ada penurunan harga. Itu tidak berarti kami harus benar-benar terburu-buru dan melakukan sesuatu,” kata dia.
Dengan keputusan itu, OPEC yang menyumbang sekitar 40 persen produksi minyak dunia, akan tetap berpegang pada produksi yang ditetapkan pada Desember 2011 sebesar 30 juta barel per hari.
“Kami tidak ingin panik,” kata El-Badri seraya menambahkan bahwa penurunan harga tidak mencerminkan sebuah perubahan mendasar.
Harga minyak mentah jatuh ke bawah US$ 74 dolar per barel setelah keputusan OPEC pada Kamis, atau tingkat terendah sejak September 2010.
sumber : beritasatu.co