TOTABUAN.CO — Maskapai penerbangan Lion Air memborong lagi 40 pesawat baru jenis ATR buatan Italia senilai 2 miliar euro. Ini melengkapi pesanan 60 ATR sebelumnya, sehingga Lion bakal memiliki 100 pesawat ATR.
Penandatanganan MoU pembelian 40 pesawat dilakukan Kamis (27/11) di markas produsen ATR, Franco, di Roma, Italia. Penandatanganan disaksikan oleh Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi.
Menurut CEO Lion Group Rusdi Kirana, pesawat yang menggunakan mesin propeller buatan Pratt & Whitney ini akan digunakan oleh Wings Air, Lion Air untuk penerbangan murah (LCC), Malindo Air (Malaysia), dan Thai Air.
Menurut Rusdi, Lion Group menjadi maskapai penerbangan terbesar di Asia Tenggara yang menggunakan pesawat ATR 72 seri 500 maupun 600. Wings Air mulai mengoperasikan ATR seri 500 di Indonesia pada Januari 2010 dan hingga Februari 2011.
“Hingga saat ini, kita sudah menerima 42 ATR yang kita pesan, sisanya akan diserahkan bertahap,” kata Rusdi.
Menurut Rusdi, dana untuk pembelian pesawat ini sekitar 85-90% dibiayai para kreditur yang berasal dari lembaga pembiayaan ekspor (export credit agency/ECA) Prancis dan Italia, BNP Paribas, serta lembaga keuangan asal Kanada dan Jepang.
Direktur Lion Edward Sirait menambahkan, jika seluruh pesanan diserahkan, Lion memiliki hampir 750 armada. Selanjutnya, Lion menargetkan kepemilikan 1.000 pesawat dalam beberapa tahun ke depan.
Selain 100 ATR, Lion sebelumnya telah memesan 230 unit pesawat Boeing. Pada November 2011, Lion Air menandatangani pembelian 230 pesawat tipe Boeing 737 MAX dan Boeing 737-900ER. Total dana untuk pembelian ini mencapai US$ 21,7 miliar. Penandatanganan MoU pembelian ini disaksikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama di Nusa Dua Bali.
Lion juga memesan 234 unit pesawat Airbus senilai 24 miliar dollar AS. Pesawat tersebut didatangkan secara bertahap mulai Juli 2013 hingga tahun 2026. Dengan demikian, Lion Air dalam tiga tahun terakhir telah membelanjakan sekitar US$ 48 miliar (Rp 576 triliun) untuk belanja pesawat.
Edward menegaskan, pesawat jenis ATR sangat efisien dan tangguh digunakan untuk jarak pendek dan daerah-daerah terpencil di luar Jawa. Pesawat ini cocok dengan spesifikasi runway di bandara Indonesia pada umumnya. “Kalau satu mesinya mati, pesawat masih bisa terbang,” tutur Edward.
Lion Air tahun ini menargetkan mampu mengangkut 40 juta penumpang.
sumber : beritasatu.com