• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Juli 29, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Ekbis

Waspada! Pulau Derawan Terancam Dicuri Malaysia dan Filipina

Redaksi by Redaksi
21 November 2014
in Ekbis
0
Waspada! Pulau Derawan Terancam Dicuri Malaysia dan Filipina
0
SHARES
26
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Keberadaan manusia kapal ilegal yang memasuki perairan Indonesia rupanya akan berdampak besar pada kedaulatan wilayah Indonesia. Pasalnya saat ini semakin banyak manusia kapal yang nempati perairan dan menepi di daratan nusantara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, dirinya telah menerima laporan mengenai banyaknya imigran gelap yang biasa disebut manusia nelayan ini menetap di Tanjung Batu, Derawan, Kalimantan Timur.

“Manusia kapal ini adalah suku bajo yang berasal dari Filipina dan Malaysia. Kalau lama-lama dibiarkan Pulau Derawan bisa jadi pulaunya orang lain,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Jumat (21/11/2014).

Dia menjelaskan, hal ini pernah terjadi ketika Pulau Sipadan-Ligitan di klaim oleh Malaysia. Penduduk wilayah tersebut menyatakan bahwa selama ini dipelihara oleh Malaysia.

“Di Sipadan-Ligitan, saat ditanya siapa yang pelihara anak-anak mereka, mereka jawab Malaysia, bisa diputuskan jadi punya Malaysia. Kalau kita tidak bisa berhati-hati dengan suku Bajo, ini juga bisa terjadi. Padahal mereka juga tida bisa berbahasa Indonesia,” lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, biasanya selama ini para manusia kapal yang ketahuan menetap di wilayah Indonesia selalu dipulangkan.

Selain menetap, pada manusia kapal ini juga memiliki kebiasaan menangkap ikan yang merusak ekosistem di laut. Dengan kapal yang umumnya lebih besar dibandingkan dengan nelayan Indonesia, manusia kapal ini biasa menggunakan portas untuk menangkap ikan.

“Mereka tidak bisa dibilang nelayan kecil. Nelayan kecil kita bahkan kapalnya lebih kecil, cuma 5 gross ton (GT). Sedang kapal mereka diatas 10 GT-15 GT. Mereka pakai portas, itu Kerusakan permanen pada terumbu batu, bisa merusak seluas areal 6 meter persegi,” jelasnya.

Hasil tangkapan ikan yang mereka dapatkan pun disalurkan kepada pengepul kapal besar dengan modus operandi kapal besar yang umumnya berbendera Hongkong tersebut menunggu di wilayah perbatasan. Hal itu membuat ekspor ikan Indonesia menjadi tidak terdata.

“Orang kampung kita juga mau makan ikan kakap merah tidak bisa karena sudah dibomin, mereka makan cuma tongkol. Dan kalau dibandingkan dengan nelayan Indonesia mereka lebih handal. Kalau alat tangkapnya sama misalnya, nelayan kita sudah kalah, karena mereka sudah biasa dilaut. Ini harus Diatasi dengan lintas kementerian. Sebab kalau mau pulangkan juga biayanya besar,” tandasnya.

sumber : liputan6.com

Tags: texs
Previous Post

Wakil Wali Kota Pimpin Jalan Sehat

Next Post

Oknum Dosen UGM Telibat Kasus Penipuan Miliaran Rupiah

Next Post
Oknum Dosen UGM Telibat Kasus Penipuan Miliaran Rupiah

Oknum Dosen UGM Telibat Kasus Penipuan Miliaran Rupiah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Bolmong

Pemkab Bolmong Mulai Gunakan TPS Bantuan PT KIMONG

by Redaksi
29 Juli 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) mulai akan menggunakan Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang dibangun PT KIMONG di Desa...

Read moreDetails
Sekda Bolmong Buka Pendidikan dan Pelatihan Paskibraka Tahun 2025

Sekda Bolmong Buka Pendidikan dan Pelatihan Paskibraka Tahun 2025

29 Juli 2025
Bunda PAUD Bolmong Ajak Orang Sukseskan Gerakan Transisi PAUD ke SD

Bunda PAUD Bolmong Ajak Orang Sukseskan Gerakan Transisi PAUD ke SD

29 Juli 2025
Wabup Dony Lumenta Lihat Langsung Kondisi Lansia di Desa Mopugad 

Wabup Dony Lumenta Lihat Langsung Kondisi Lansia di Desa Mopugad 

29 Juli 2025
PT Xinfeng Gemah Semesta Siapkan Pupuk Bantu Petani Bolmong

PT Xinfeng Gemah Semesta Siapkan Pupuk Bantu Petani Bolmong

28 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.