TOTABUAN.CO — Harga bahan bakar minyak (BBM) yang mengalami kenaikan sekitar 30 persen, berdampak luas kepada masyarakat. Tak hanya biaya transportasi yang naik, harga sembako ikut melejit baik di pasar tradisional maupun swalayan.
Seperti yang terpantau di Pasar kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Harga sayur mayur mengalami kenaikan yang cukup tajam, hingga 100 persen.
Ambil contoh buncis yang tadinya Rp 10 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 20 ribu, kacang panjang dari Rp 8500 naik menjadi Rp 17 ribu.
Sawi putih yang awalnya cuma Rp 5 ribu per kg, kini naik Rp 10 ribu, kangkung dan bayam yang biasanya masing-masing dijual Rp 1.000 per ikat kini Rp 2.000.
“Naik semua ini, saya juga bingung mau jualnya bagaimana ke pelanggan,” kata Yatin, pedagang sayuran di Pasar Kebayoran, Jumat (21/11).
Senada itu Trisno, pedagang sayuran keliling mengaku untuk menyiasati agar pembeli tidak berat, harga jual sayuran hanya dinaikin Rp 1.000. Itupun ikatannya diperkeci demi menutupi modalnya.
“Kalau tidak begitu kami yang rugi. Belum ongkos jalannya, nanti bukannya untung malah buntung,” ujar pria berkulit sawo matang ini.
Kenaikan harga sayur mayur ini, menurut kedua pedagang tersebut, selain karena pasokannya terbatas, juga dipicu oleh naiknya BBM.
“Kata supliernya sih sayur mayur kurang karena banyak petani gagal panen. Sudah itu BBM naik, ya tambah terdongkrak lagi deh harganya,” terang Yatin.
sumber : jpnn.com