TOTABUAN.CO — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini didorong aksi beli investor asing.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, secara teknikal IHSG telah berhasil menembus level resistance 5.107, sehingga menunjukkan gerak IHSG mulai beralih uptren dalam jangka pendek. Level IHSG akan berada di kisaran resistance lanjutan di 5.165 dan support 5.083.
“Kenaikan ditunjang oleh masih derasnya capital inflow hingga pertengahan pekan ini, merupakan sinyal tingkat kepercayaan investor masih cukup tinggi ditambah kesigapan tingkat kepercayaan investor masih cukup tinggi,” ujar William dalam ulasannya, Kamis (20/11/2014).
Sementara itu, Analis PT HD Capital, Yuganur Widjanarko menyarankan untuk menunggu koreksi sebelum melakukan beli. Menurut ia, pasar belum sepenuhnya mendiskon efek inflasi yang masih akan menghantui pada 2015 karena ada ruang kenaikan harga BBM dan BI Rate ditakutkan euforia reli IHSG pasca kenaikan BBM akan selesai.
Melihat hal itu, Yuganur memperkirakan, IHSG akan berada di level support 5.040-4.985-4.880 dan resistance 5.165-5.220 pada Kamis pekan ini.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan bergerak menguat di kisaran 5.112-5.165. Sejumlah sentimen yang pengaruhi laju IHSG antara lain, adanya kelanjutan sentimen domestik dari kenaikan BI Rate jadi 7,75 persen dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar.
Selain itu, dari Amerika Serikat akan hadir data housing starts Amerika yang sebelumnya di level 6,3 persen Month on Month (MoM). Sedangkan dari Jepang akan merilis data neraca perdagangan yang diperkirakan defisit 834,5 miliar yen dari sebelumnya defisit 958,3 miliar yen. Dari China akan merilis data HSBC Manufacturing PMI Flash yang sebelumnya berada di 50,4.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih empat saham untuk diakumulasi pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT London Sumatera Tbk (LSIP).
Sedangkan William memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk dicermati pelaku pasar. Menurut ia, rekomendasi akumulasi saham Bank Mandiri dalam posisi short dan medium uptren yang terbentuk kembali untuk kontinuasi reli ke Rp 10.750-Rp 10.850.
Ia merekomendasikan masuk saham BMRI di level pertama Rp 10.425, level kedua Rp 10.350, dan cut loss point Rp 10.275.
sumber : liputan6.com