TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Pihak keluarga Yofan Okay (17) korban kasus pembunuhan di Kelurahan Mongkonai Kecamatan Kotamobagu Barat mengaku belum puas terkait rekontruksi yang dilaksanakan tim Penyidik Polres Bolmong Rabu (19/11/2014). Mereka protes karena adegan yang dilakukan dinilai tidak sesuai fakta yang dialami korban.
“Kami kurang puas dengan rekontruksi yang baru saja dilakukan. Ini rekayasa yang tidak sesuai sesuai fakta yang terjadi,” kata Yoksan Okay ayah korban yang saat itu hadir menyaksikan rekontruksi tersebut.
Protes itu disampaikan usai dua pelaku melakukan adegan detik-detik kematian anak semata wayangnya. Sebab menutur Yoksan, anaknya tewas bukan karena jatuh dari atas motor karena tertabrak kayu yang rintangkan oleh dua pelaku. Akan tetapi, ada kriminal lain yang dilakukan oleh dua tersangka.
“Sebab selain dada ada tanda kayu, dua tangan korban patah, serta ada tiga tusukan benda tajam di leher korban. Ini yang kami tanyakan. Ini sudah rekayasa,” beber Yoksan dengan mata berkaca-kaca.
Yoksan datang bersama beberapa sanak keluarganya untuk menyaksikan reka ulang yang dilakukan penyidk Polres Bolmong. Bahkan kekesalan itu langsung diterima Kasat Reskrim Polres Bolmong AKP Iver Manossoh usai melakukan reka ulang di TKP. Iver menjalaskan, pihaknya terus berusaha mengungkap kasus yang terjadi menimpa Yofan. Namun apa yang menjadi kekuatrian soal luka benda tajam pihaknya tak punya hak untuk memberikan keterangan.
“Yang bisa memberikan keterangan soal luka seperti apa yang bapak sampaikan hanya dokter. Namun kalau ada kejanggalan silahkan menempuh jalur hukum. Kita sampai saat ini terus berusaha untuk mengumpulkan bahan keterangan lain. Untuk fakta lain biarlah , nanti akan terungkap di pengadilan,” ujarnya.
Untuk menjaga aksi balas dendam, rekontruksi itu dijaga aparat keamanan dari Polres Bolmong dibantu anggota dari Polsek Urban Kotamobagu. (Has)