TOTABUAN.CO — Jalan perbatasan antara Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dengan Riau di Desa Tanjung Pauh, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Kampar, ambles dan terputus Selasa (18/11) dini hari. Terkait itu, Polres Kampar menyebar anggotanya ke titik jalan yang terputus tersebut.
Kapolres Kampar, AKBP Ery Apriyono SIK, mengimbau kepada warga dan pengendara, agar selalu waspada dibeberapa titik yang juga rawan longsor. Menurutnya, selain di lokasi jalan ambles, ada beberapa titik lain yang perlu untuk diwaspadai terkait longsor.
“Apalagi, beberapa hari belakangan curah hujan cukup tinggi khususnya di wilayah Kampar. Ada beberapa lokasi rawan longsor lainnya yang harus diwaspadai pengendara. Terkait ini kita sudah koordinasikan,” kata Eri.
Kawasan rawan longsor terletak di daerah Bangkinang Barat hingga 13 Kota Kampar. Polisi memantau sepanjang jalur tersebut ada beberapa lokasi rawan longsor. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, agar menempatkan alat berat untuk langkah antisipasi.
“Alat berat sudah ditempatkan dibeberapa titik, agar jika terjadi longsor, bisa segera dikerahkan kesana tanpa ada hambatan, sehingga waktu penuntasan bisa berjalan cepat dan tidak merugikan pengguna jalan,” ujar Ery.
Ery menambahkan, anggotanya yang berada di lokasi tengah menetralisir kemacetan, dengan memberikan jalan alternatif dari Riau menuju Sumbar. Untuk itu, dia berharap pengendara dapat menggunakannya secara maksimal sehingga tidak menghambat pengguna jalan, baik kendaraan pribadi maupun truk pengangkut sembako.
“Petugas di jalan melakukan pengawasan, terlebih lagi truk sembako, karena jalan ambles ini secara tak langsung akan memberi dampak kenaikan harga. Jika tidak dipantau dan diberi akses kelancaran, bisa-bisa besok harga semakin naik dengan alasan jalan ambles,” pungkasnya.
Terkait kejadian itu, Polres Kampar dan jajaran sudah menerjunkan anggota di lapangan sedikitnya sekitar 30 personel, khususnya jajaran lalu lintas yang memantau jalur alternatif Riau-Sumbar.
sumber : merdeka.com