TOTABUAN.CO BOLMONG — Kabupaten Bolmong mempunyai beban besar soal hibah aset di daerah-daerah pemekaran. Pasalnya, jika aset-aset tersebut sudah tidak dapat ditelusuri maka akan menjadi utang bawaan di Pemkab Bolmong. Menurut aktivis pemuda Bolmong Supandri Damogalad, semua daerah pemekaran harus menelusuri semua aset-aset yang nantinya dihibahkan.
‘’Keberadaanya ditelusuri, karena daerah pemekaran yang menggunakan aset-aset tersebut. Jangan barang yang digunakan daerah pemekaran nantinya akan menjadi beban bagi daerah induk,” tandas Supandri.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, diduga ada begitu banyak aset ke daerah pemekaran yang sudah hilang dan tidak dapat ditelusuri. Semisal di Pemkab Boltim ada sekira Rp5 miliar nilai aset yang diduga sudah hilang.
‘’Kami khawatirkan hal serupa akan terjadi di daerah-daerah pemekaran lainnya. Lantaran hingga saat ini belum ada tanda-tanda penandatanganan kesepakatan aset hibah ke daerah-daerah pemekaran,” tandas Supandri.
Sementara itu, Wakil Bupati Bolmong Yanny Ronny Tuuk STh MM mengatakan, hibah aset masih sementara dikoordinasikan ke daerah-daerah pemekaran. Bahkan sudah ada surat ke kepala daerah-daerah pemekaran untuk segera melakukan penyerahan hibah aset.
‘’Tentunya hibah aset harus disesuaikan dengan data yang dimiliki daerah induk,” terangnya.
Lanjutnya lagi, khusus untuk hibah aset di Boltim, sudah disepakati dan dihibahkan terlebih dahulu apa saja aset yang dapat ditelusuri. ‘’Sisa aset yang belum ditemukan akan ditindaklanjuti oleh Pemkab Boltim,’’ pungkas Yanny. (Has)