TOTABUAN.CO — Konsumsi emas dunia berkurang sedikit pada kuartal ketiga, karena menurunnya permintaan perhiasan di Cina mengimbangi pertumbuhan yang kuat di India.
Secara keseluruhan permintaan turun 2,0 persen dalam tiga bulan yang berakhir 30 September menjadi 929,3 ton dibandingkan dengan kuartal ketiga 2013, kata Dewan Emas Dunia (WGC).
“Kuartal ini pasar terus menemukan pijakannya setelah luar biasa pada 2013, dengan Cina mengatur kembali napasnya dan perayaan hari keagamaan Diwali mendorong pembelian perhiasan India,” kata Marcus Grubb, direktur pelaksana strategi investasi di Dewan Emas Dunia.
Permintaan perhiasan India melonjak 60 persen tahun-ke-tahun menjadi 183 ton, merupakan kuartal ketiga tertinggi kedua pada rekor negara itu.
“Sementara peningkatan tersebut sebagian mencerminkan pelemahan pada kuartal ketiga tahun lalu di India, ketika pemerintah memperkenalkan pengendalian impor dan menaikkan bea masuk, itu juga menunjukkan bertahannya selera negara itu terhadap perhiasan emas,” kata WGC.
“Peningkatan kepercayaan konsumen dalam ekonomi domestik dan pemerintahan baru menambah sentimen positif, dengan tingkat pembelian kuat tampak terbentuk hingga Diwali” — festival lampu yang populer bagi umat Hindu.
Di Cina, permintaan perhiasan merosot 39 persen tahun-ke-tahun.
“Pasar perhiasan Tiongkok terus mengalami normalisasi setelah tahun lalu ekspansi dengan cepat di tengah kemerosotan harga,” kata WGC.
Alistair Hewitt, kepala intelijen pasar, menambahkan Cina tetap “pilar yang sangat penting dari permintaan emas global”.
Permintaan oleh investor untuk emas batangan, koin dan exchange-traded funds (dana yang diperdagangkan di bursa), tumbuh 6,0 persen menjadi 204 ton.
“Kami berada di jalur untuk tahun yang sangat padat dari permintaan bank sentral. Perkiraan kami adalah bahwa hal itu akan berakhir di suatu tempat antara 400 hingga 500 ton. Itu adalah sumber permintaan pasar emas yang sangat baik,” ujarnya.
sumber : suara.com