TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Meski diakui Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk 2014, masih pada sekitaran 70 sampai 80 persen dari dana yang diploting sekitar Rp 400 milyar lebih. Wakil Wali Kota Kotamobagu Jainuddin Damopolii, memastikan penyerapan terhadap anggaran yang telah ditata dalam APBD akan habis dimanfaatkan.
‘’InsyaAllah apa yang telah dianggarkan terkait pembiayaan program pemerintah ditahun 2014 akan tercover habis,’’ terang Jainuddin.
Namun dirinya mengingatkan kepada para pimpinan SKPD agar pemanfaatan dana tersebut, dapat dimaksimalkan sesuai dengan perencanaan yang memang telah dilakukan sebelumnya. ‘’Meski diberikan kebebasan kepada SKPD untuk mempergunakan dana yang telah diplot seluas-luasnya. Pengawasan terhadap penggunaan akan terus saya awasi apakah memang benar-benar sesuai dengan yang direncanakan dan bersentuan dengan masyarakat ataukah tidak. Karena jika ada yang melenceng atau tidak sesuai dengan peruntukan maka hal tersebut ditanggung oleh mereka sendiri jika terjadi kesalahan,’’ tegas mantan sekertaris daerah kotamobagu, tadi siang.
Upaya tersebut, dapat terlihat dengan adanya evaluasi terhadap kegiatan yang dan akan dilakuan. ‘’Sehingga dengan adanya monitoring semacam ini. Dapat dilihat apakah kegiatan bisa atau tidak untuk dilakukan diakhir tahun ini,’’ kata papa Et sapaan akrabnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Aset Daerah (DPKAD) Abdullah Mokoginta, memberikan himbawan agar para pimpinan SKPD, agar tidak terlalu memaksakan jika kemudian didalam berjalannya waktu, dana yang ada di SKPD masing-masing tidak terserap keseluruan.
‘’Karena akan lebih baik dibiarkan menjadi silpa. Dari pada kita memaksakan melaksanakan kegiatan fisik misalnya, dan terhenti karena keterbatasan waktu pelaksanaannya, akan bedampak buruk bagi penilaian masyarakat nanti,’’ tutur Abdullah.
Abdullah sendiri, ketika menanggapi soal berbagai upaya dan trik ‘menghabiskan’ dana yang dialokasikan ke instansi mereka seperti kegiatan non fisik yakni perjalanan dinas, pelatihan, dan rapat-rapat yang tidak begitu penting. Mokoginta mengatakan hal semacam ini sejak awal tahun telah diingatkan kepada para pimpinan SKPD terkait program pemerintah soal penghematan anggaran.
‘’Kalau hal semacam itu sudah sejak awal tahun ibu wali kota telah mewarning bagi SKD untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak begitu penting untuk dilakukan agar tidak laksanakan. Sehingga praktek semacam itu bagi Kotamobagu tidak ada,’’ tandasnya. (man)