TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Kasus kematian MP alias Meydi (24) warga Pobundayaan Kotamobagu Selatan hingga kini masih misterius. Dia ditemukan tewas dua hari kemudian setelah hilang di panti Deaga Kecamatan Pinolosian Tengah Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) saat memancing. Namun keluarga tampaknya masih kurang yakin jika anak yang belum menikah itu tewas karena di mangsa roh jahat.
Sabtu (8/11/2014) tim dari RSUD Prof kandow yang dipimpin dokter Yohanes Malo didampingi tim reskrim Polres Bolmong akhirnya menggali kembali kubur korban yang disaksikan orang tua dan kelaurga. Ini dilakukan atas permintaan pihak keluarga guna untuk dilakukan otopsi.
“Kami kurang yakin kalau anak kami itu meninggal seperti yang diberitakan sebelumnya kalau dimangsa roh jahat. Makanya kami ihklaskan kalau kuburannya digali dan lakukan otopsi,” kata Ishak Paputungan ayah korban sata berada di lokasi.
Dia menambahkan ada beberapa kejanggalan yang terjadi saat mengatahui anaknya meniggal. Tidak masuk akal lanjut Ishak jika korban meninggal karena dimangsa roh jahat.
“Kami curiga kejadian ini. Sebab salah satu teman korban saat kejadian itu mengatakan, kalau korban tidak usah cari di laur, cari saja dio darat. Inikan menimbulkan tanda Tanya. Ke Polsek juga demikian. Kami juga kecewa dengan perilaku anggota Polsek Pinolosian yang katanya, anak kami tewas karena dimangsa roh jahat. Inikan tidak mungkin. Makanya kami keluarga berusaha untuk mencari bukti lewat lakukan otopsi,”kata Ishak,.
Kasat Reskrim Polres Bolmong AKP Iver Manossoh saat berada di lokasi menjelaskan, jika otopsi dilakukan atas permintaan keluarga. Namun untuk hasilnya belum akan diketahui sekarang, melainkan masih butuh tiga atau emapt hari kedepan.
Diketahui, malam itu korban bersama lima temannya memancing di laut Pinolisian. Beberapa saat kemudian, mereka ke tepian dengan maksud bakar ikan. Suasana malam yang hanya diterangi bintang, mereka nikmati di tepi pantai Deaga dengan beberapa botol minuman dan ikan bakar.
Malam makin larut, rupanya, empat ekor ikan bakar yang disantap itu merupakan jam terakhir bagi Meydi.
“Menurut keterangan, mereka sempat bakar ikan di tepi pantai. Ditambah beberapa botol minuman yang memang sudah disiapkan,” kata Kapolsek Pinolosian AKP Hady Siswoyo Gobel saat dikonfirmasi Sabtu (5/9/2014).
Hanya berselang dua menit saat korban mencuci tangan, korban sudah tak kembali, terang Hady seperti menurut keterangan empat temannya kemudian baru dilaporkan Jumat (3/9/2014). Upaya pencarian korban dilakukan dengan menggunakan perahu bersama warga namun sia-sia. Korban nanti ditemukan oleh salah seorang warga tepatnya di tanjung Matandoy kurang lebih 1 kilo meter dari lokasi dengan kondisi tak bernyawa. (Has)