TOTABUAN.CO — Gunung Semeru kembali memakan korban. Seorang pendaki asal Aceh meregang nyawa usai tertimpa bongkahan batu di blok Watu Gede yang jaraknya tidak jauh dari puncak Mahameru pada Senin (3/11). Korban bernama Achmad Fauzi, PNS di sekretariat DPRD Aceh Singkil. Dia juga tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta.
Warga Jalan Tulakan, Kelurahan Tulakan, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, itu berangkat ke Semeru bersama rekan-rekan pencinta alam Jogjakarta. Akhir pekan lalu, korban dan tujuh orang lainnya, termasuk dua anak-anak, berangkat ke gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Mereka tiba di Ranu Pani pada Minggu (2/11). Setelah mendaftar di loket pendakian, mereka berangkat menapaki jalur pendakian.
Dedi Bustamar, salah seorang rekan korban, menyatakan bahwa mereka mulai mendaki sekitar pukul 16.00. Meski langit mulai gelap, rombongan tetap berjalan dengan bantuan senter dan perlengkapan lain. Lima jam berjalan, grup pendaki itu sampai di Ranu Kumbolo.
Grup pun terpecah menjadi dua. Korban, Ali Akbar Hasibuan, dan Dedi Bustamar berniat meneruskan perjalanan ke puncak. Yang lain menunggu hingga mereka kembali turun. ”Kami berangkat pukul 01.00. Subuh kami sampai di Kalimati,” jelas Dedi yang masih tetangga korban di Aceh.
Di Kalimati rombongan itu sempat salat Subuh. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan. Saat sampai di blok Watu Gede, mereka beristirahat di antara bebatuan di sana. ”Saat itu sekitar pukul 08.00,” ungkapnya. Di atas mereka, ada banyak pendaki lain yang terus berjalan ke Mahameru.
Saat tengah istirahat itu, tiba-tiba meluncur batu besar dari atas. Teman-teman korban sempat meneriaki korban agar menghindar. Namun, korban tidak merespons. Batu itupun menghantam tubuh korban. Akibatnya, korban menderita luka di kepala, pungung, hingga pinggangnya. Saat itu juga korban tidak sadar hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Rekan-rekan korban saat itu langsung berusaha mengevakuasi korban. Sementara itu, para pendaki lain menginformasikan kepada relawan Semeru di sekitar pendakian. Relawan yang tergabung dalam Sahabat Volunter Semeru (Saver) yang mendengar adanya korban pendakian langsung bergerak ke lokasi. Akhirnya, mereka membantu mengevakuasi jenazah korban
sumber : jpnn.com