TOTABUAN.CO — Bekas Menteri Keuangan era Presiden Soeharto, Fuad Bawazier mengkritik penamaan Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo. Protes itu dilontarkan karena sebelumnya, kabinet Jokowi akan diberikan nama Kabinet Trisakti.
Fuad mengatakan saat diwacanakan pemberian nama Kabinet Trisakti, ia sangat senang. Sebab, kabinet tersebut memunculkan gagasan Presiden Soekarno yang mandiri.
“Tapi begitu diumumkan namanya Kabinet Kerja, ini sebuah fakta kekalahan Jokowi-JK terhadap elit kapitalis. Terang saja para neolib tidak suka dengan Trisakti karena maknanya adalah kemandirian bangsa secara ekonomi, sosial dan politik,” tegas Fuad.
Neolib kata Fuad, intinya mengurangi kewajiban Negara terhadap perintah konstitusi mensejahterakan setiap warga negara. “Makanya peranan Negara menyediakan infrastruktur jalan bagi rakyatnya diserahkan ke swasta. Padahal jalan itu secara langsung terkait dengan hajat hidup orang banyak,” ungkanya.
Indikasi lainnya terkait dengan kuatnya pengaruh neolib dalam pemerintahan sekarang adalah saat isu pelantikan Jokowi-JK dengan respon pasar.
“Begitu Jokowi-JK dilantik, para neolib langsung menggiring isu presiden dan wakil presiden ke pasar saham yang hanya dikelola oleh puluhan neolib. Rakyat mau babak belur, tidak pernah dihitung,” pungkasnya.
sumber : jpnn.com