TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Sejumlah tempat usaha yang ada di Kotamobagu memilih menutup tempat usaha merela lebih awal. Ini dikarenakan pemadaman aliran listrik yang terjadi sejak empat bulan terakhir lebih memakan waktu hingga lima jam.
Seperti usaha sablon, tempat foto copy, usaha salon dan usaha warung makan, mereka terpaksa tutup diwaktu yang tidak biasanya.Salah pemilik warung Dinda Tien Tegela mengatakan, dia mengalami kerugian karena es krim yang ada di cool boks cair.
Begitu juga dengan pemilik rumah makan Lamongan Pramugayanto
yang berada di Kelurahan Mogolaing. Pria asal Jawa itu mengungkapkan, dengan adanya pemadaman listrik, usahanya alami kerugian setiap hari mencapai 40 persen dari biasanya. Ini dikarenakan pengunjung berkurang sementara dia harus menyiapkan biaya tambahan untuk beli bahan bakar.
Lebih parah lagi tempat usaha foto copy Laros. Jika pemadaman listik terjadi disiang hari, otomatis tak bisa melayani konsumen. Empat mesin foto copy yang disiapkan terpaksa parkir sampai menungguh listik kembali nyala.
“Bisa dibayangkan kalau padam pagi, dan listrik menyala waktu masuk magrib. Kita hanya bisa melayani mereka yang datang membeli alat tulis menulis. Kalau untuk foto copy tidak bisa,” kata salah karyawan di toko itu.
Pemadaman listrik sudah terjadi sejak enam bulan terkahir. Namun pemadaman listrik makin parah dirasakan warga tiga bulan terkahir. Di mana, pemadaman setiap hari terjadi. Mulai dari pukul 08.00 wita padam, dan listrik kembali menyala pada pukul 16.30 wita. Begitu juga sebaliknya. Pemadaman terjadi pada pukul 18.00 wita dan nanti dinyalakan pada pukul 23.30 wita. (Has)