TOTABUAN.CO – Danau Limboto merupakan danau terbesar yang ada di Provinsi Gorontalo yang terletak di dua wilayah, yakni Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo. Pada zaman dahulu, danau ini menjadi salah satu penyelamat pada saat terjadi banjir di Gorontalo.
Namun, danau tersebut kini telah mengalami pendangkalan dan penyusutan luas, yang menyebabkan menurunnya daya tampung atau debit air.
Menurut Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, danau Limboto masuk dalam daftar 15 danau yang akan diselamatkan, maka dari itu, proses revitalisasi dana tersebut harus segera diselesaikan, agar danau dapat difungsikan kembali.
“Danau Limboto masuk dalam daftar 15 danau di Indonesia yang akan diselamatkan, makanya proses revitalisasi oleh Balai Sungai Wilayah Sulawesi 2 harus segera selesai” ungkap Rusli Habibie pada saat kegiatan pencanangan pintu air.
Sementara itu menurut Kepala Balai Sungai Wilayah Sulawesi 2, Valiansyah mengungkapkan, proyek revitalisasi danau Limboto ini menelan anggaran lebih kurang Rp.700.000.000.000 yang bersumber dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Rp. 300.000.000.000 di antaranya sudah terserap untuk proyek tersebut.
“Ya jadi jelas, anggaran dari Kementrian PU itu berjumlah tujuh ratus milyar rupiah, dan sekarang sudah terpakai tiga ratus milyar, untuk proyek itu (revitalisasi)” ujar Valiansyah, kepada Liputan6.com belum lama ini.
Proyek revitalisasi danau ini juga meliputi pengerukan sedimentasi danau serta pembangunan tanggul di pinggir danau. Dari data yang ada menyebutkan luas danau Limboto hingga 2007 hanya tersisa 2.537 hektare dengan kedalaman berkisar 2-2,5 meter saja.
sumber: liputan6.com