BOLSEL (totabuan.co)—Buntut muncul sepekulasi dugaan kejanggalan dalam seleksi anggota KPU yang dilakukan oleh tim seleksi KPU Bolmong Selatan (Bolsel) ditanggapi serius oleh timsel KPU Bolsel.
Melalui sekretaris Timsel KPU Kasman Lakibu mengatakan, timsel siap untuk hadapi gugatan jika ada ada yang keberatan.
“ Kami siap hadapi gugatan jika ada yang keberatan,”kata Kasman saat diwawancarai disela-sela sebelum tes wawancara di Hotel Patrajasa.
Dia menegaskan kerja dari timsel sudah sesuai aturan. Bahkan tidak terkoptasi dengan kepentingan manapun, terlebih tudingan ada muatan politik hingga soal sarat intervensi dari dari petinggi.
“ Tidak ada yang namanya muatan politik. Kita saja baru kenal saat terpilih menjadi anggota Timsel. Untuk soal tudingan dugaan ada peserta yang menggunakan KTP palsu, atau pindah penduduk sementara, semua sudah kami jelaskan saat pengumuman pada seleksi berkas,”terang Kasman.
Sebelumnya Sahrun Dalie menegaskan jika proses seleksi yang dilakukan oleh Timsel banyak kejanggalan. Kata Sahrun yang merupakan mantan Ketua Timsel KPU 2008 itu, seperti pengumuman hasil tes tertulis, kesehatan dan psikotes tidak dipublikasikan. Padahal itu merupakan salah satu ketentuan yang harus dilakukan oleh timsel.
Selain itu, soal independensi Timsel yang hampir semua merupakan PNS, diduga mudah di intervensi termasuk dari penguasa. Namun semua dibantah oleh Kasman.
Dari struktur perangkat Timsel KPU Bolsel yang ada, memang hampir semua adalah PNS diluar dari Nasir Katong .
Ketua Rante Hatani (Dosen UDK PNS Diknas) Bolmong
Kasman Lakibu (PNS Guru Madrasa Ibtidaiyah Mopuya) Bolmong
Alma Djafar (PNS Dinas Sosial) Bolsel
Jel Marthin Karaseran (PNS Guru SMP Imandai) Bolmong
Nasir Katong Akademisi
[has]