TOTABUAN.CO BOLMONG–Mantan anggota DPRD Bolmong Frets Modeong rupanya tak mau menanggapi terlalu jauh soal persoalan yang dihadapi terkait reses DPRD tahun anggaran 2013 lalu. Meski sudah sementara diselidiki penyidik Kejaksaan Negeri Kotamobagu, namun dirinya mengaku baginya persoalan ini masih kecil jika dibandingkan dengan sejumlah kasus lain yang terjadi di Bolmong.
” Kok soal reses diributkan. Saya rasa masih ada kasus yang lebih besar belum diangkat wartawan,”kata Frets.
Pernyataan itu dia katakany usai memenuhi panggilan Jaksa di kantor kejari Kotamobagu Selasa (14/10/2014). Mantan politisi dari Partai Barisan Nasional (Barnas) ini mengaku tak kuatir. Apalagi soal uang reses itu sudah dikembalikan.
” Yang harus diangkat yakni kasus audens. Ada 83 kepala desa mengaku tak pernah audens dengan bupati maupun wakil bupati. Itu juga kan temuan BPK,” kata dia.
Sehingga lanjutnya, kalau media memfollowup kasus reses, saya rasa ini tidak seimbang. Apalagi dananya tidak sebesar seperti kasus audens.
“Anda tahu berapa dana audens. Itu ada 1 miliar lebih. Kok kita reses saja hanya 30 an juta diributkan,” pungkas mantan Ketua BK periode 2009-2013 ini.
Kegiatan audens bupati dan wakil bupati tahun anggaran 2012 lalu menjadi temuan badan pemeriksaan keuangan (BPK). Kegiatan tersebut menjadi temuan BPK, lantaran 83 kepala desa yanfg ada di Bolmong mengaku tak pernah membuat kegiatan tersebut. Untuk dana audens tersebut dianggarkan di pos bagian umum sebesar 1.3 miliar . (Has)