TOTABUAN.CO — PT Bank Danamon Indonesia Tbk. meraup laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,106 triliun pada kuartal ketiga 2014 ini. Jumlah ini turun 30 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 3,006 triliun. Sementara pendapatan bunga bersih (net interest income) mencapai Rp 10,2 triliun.
Presiden Direktur Danamon Henry Ho mengatakan, kuartal ketiga tahun ini merupakan periode yang menantang bagi perekonomian Indonesia.
“Dengan turunnya harga komoditas dan lemahnya kinerja ekspor yang membatasi ruang untuk ekspansi bisnis. Hal ini berdampak pada turunnya permintaan kredit, sehingga industri perbankan mencetak pertumbuhan yang konservatif pada kuartal kertiga tahun ini,” kata Henry Ho, di Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Sementara Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Vera Eve Lim, mengatakan, kontribusi penurunan laba tersebut lebih dari setengahnya karena ada perubahan pencatatan komisi asuransi.
“Tadinya itu komisi asuransi, pada saat kita terima komisi kita langsung akui sebagai laba. Sekarang komisi ini musti kita pengakuannya nyicil sejalan dengan jangka waktu asuransinya. Kalau tiga tahun, diakui tiga tahun. Kalau dua tahun, dua tahun. Jadi, setiap bulan pengakuannya. Kalau dulu nggak, diakui sekaligus di depan. Itu perbedaannya yang sangat signifikan. Sehingga laba yang kita laporkan penurunan 30 persen,” ujar Vera.
Vera juga menyebutkan, peraturan baru OJK, khususnya Surat Edaran No. SE-06/D.05/2013 tentang Asuransi Kendaraan, yang berlaku tahun ini, ikut mempengaruhi penurunan laba Danamon,
“Lebih dari 50 persen penurunan laba disebabkan karena pengakuan pencatatan pendapatannya ada perubahan,” katanya.
Danamon mencatat, pada kuartal ketiga 2014 jumlah kredit yang diberikan mencapai Rp 138,681 triliun atau hanya bertumbuh 7 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 129,065 triliun. Jumlah ini pun lebih kecil dari pendanaan yang tumbuh sampai 10 persen.
Sumber: kompas.com