TOTABUAN.CO — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mengetahui seluk beluk Pemilu di Indonesia. Pengalamannya itu saat dirinya menjadi pelaku Pemilu 2004 dan 2009.
“Saya sudah pernah kalah dan menang, jadi relatif lengkap pengalaman saya tentang seluk beluk dan serba serbi Pemilu,” ujar SBY dalam Rapat Evaluasi dan Pelaporan Pemilu 2014 oleh KPU di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/10).
SBY mengkritik proses penyelenggaraan debat capres-cawapres pada Pemilu 2014 lalu. Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada dua pasangan calon terlalu umum.
“Pertanyaan harus fokus, menukik. Apa yang ditanyakan? Jika capres mengerti tugas presiden itu apa, kalau pertanyaan lebih fokus lagi maka rakyat akan mendengarkan,” ujarnya.
Menurut SBY, pertanyaan harus kompleks dengan pemahaman yang utuh. Hal itu untuk lebih dimengerti rakyat akan tugas seorang presiden.
“Bagaimana nanti menjalankan tugas-tugasnya. Di situlah nanti akan dibuat pemahaman yang lebih utuh. Oleh karena itu, harapan saya jangan terlalu umum,” ujar SBY.
“Pertanyaan harus fokus dan padat, bukan hanya visi misi itu umum sekali,” ujar SBY lagi.
SBY membeberkan pengalamannya saat menjadi Ketua Fraksi dari ABRI di MPR tahun 1999. Kemudian tahun 2004, SBY ikut pemilihan Presiden dan ikut Pileg sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Begitupun dengan Pemilu 2009.
SBY pun berharap kepada KPU agar di tahun mendatang penyelenggaraan pemilu tetap berjalan demokratis, jujur, adil dan Luber.
“Pemilu indah kalau dilakukan dengan benar dan penuh amanah, luber dan jurdir, untuk Indonesia ditambahkan peacefull,” ujar SBY di hadapan pimpinan dan anggota KPU dan Bawaslu.
Sumber : merdeka.com