KOTAMOBAGU [totabuan.co] – Pembangunan Geothermal Ambang di wilayah Bolaang Mongondow Timur (Boltim) – Sulawesi Utara (Sulut) kembali mendapat dorongan. Kali ini dari DPRD Kotamobagu. Pekan lalu mereka melakukan kunjungan di Kementarian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membawa misi ini.
“Kunjungan kerja baru-baru ini di Kementerian BUMN. Salah satu desakan kita adalah pembangunan kembali Geothermal di Desa Ambang yang kembali direncanakan pemerintah,” kata Ketua Komisi II DPRD Kotamobagu Rudini Sako.
Pembangunan geothermal Ambang akan berdampak besar terhadap bagi wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR), utamanya Kotambagu. “Disini kita menginisiatif pihak BUMN untuuk menseriusi pembangunan geothermal tersebut,” terang politisi Partai Golkar itu.
Dampak pembangunan geothermal akan menambah pasokan listrik, tidak hanya untuk wilayah BMR, tapi juga wilayah lainnya di pulau Sulawesi. “Energi listrik akan lebih dibutuhkan kedepan. Misalnya, wilayah Boltim akan jadi daerah industri,” tambah anggota DPRD lainnya Meydi Makalalag.
Juni Tahun 2011 silam, PT Pertamina Geothermal Energi (PT PGE) menghentikan eksplorasi di kawasan Gunung Ambang setelah lebih dari setahun melakukan perencanaan. Ribuan hektar lahan masyarakat telah dibebaskan dalam radius tertentu dari pusat pembangunan. Tidak sedikit protes dari warga kala itu dengan berbagai alasan.
Adapun alasan penghentian karena kedalam 3.000 meter tidak ditemukan gas sebagaimana diperkirakan.
[eka]