TOTABUAN.CO — CEGUKAN dapat terjadi secara tiba-tiba dan sangatlah menjengkelkan, membuat kita mencoba berbagai cara untuk menghilangkannya. Tapi apa sebenarnya alasan mengapa cegukan itu dapat terjadi dan cara seperti apa sebenarnya dapat kita lakukan untuk mengatasi cegukan tersebut?
“Synchronous Diaphragmatic Flutter (SDF), singultus atau lebih sering dikenal sebagai cegukan adalah sebuah kondisi dimana terjadi kontraksi tiba-tiba pada diafragma. Diafragma sendiri merupakan sebuah otot yang penting dalam pernapasan kita dimana ia juga memisahkan rongga dada dengan rongga perut, sederhananya adalah memisahkan bagian dada dengan bagian perut dan berkontraksi saat kita bernapas,” kata kepala medis di BoardVitals com, Dr. Andrea Paul, MD, seperti dilansir laman Fox News, Senin (13/10).
“Begitu terjadi, maka kontraksi yang terjadi ke diafragma ini akan diikuti dengan penutupan pita suara yang menyebabkan terjadinya suara hic sekitar 0.25 detik kemudian. Inilah yang kita kenal secara umum sebagai penanda suara cegukan. Uniknya, ritme dari terjadinya cegukan ini sering secara relatif bersifat konstan,” kata Dr. Paul lebih lanjut.
Cegukan dapat terjadi karena banyak hal dan berbeda antara satu orang dengan orang yang lain dimana salah satu yang paling umum adalah karena kita makan atau minum terlalu banyak atau cepat. Selain hal ini, cegukan juga dapat terjadi karena perubahan temperatur, situasi emosional, rendahnya karbondioksida dalam darah atau juga karena gas beracun.
Lalu bagaimana cara mengatasi cegukan ini? Obat untuk cegukan sebetulnya cukup sederhana, yakni dengan cara meningkatkan tingkat CO2 dalam aliran darah anda.
“Anda dapat menahan napas anda selama 10 sampai 20 detik, minum segelas air tanpa mengambil napas, bernapas ke dalam kantong kertas selama 20 sampai 30 detik, jogging di tempat atau melakukan jumping jacks selama 30 detik,” kata Paul.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya kita tahu bahwa cegukan terjadi karena diafragma kita sedang berkontraksi atau kejang. Maka yang terpenting adalah membuatnya lebih relaks atau santai.
Walaupun biasanya cegukan hanya terjadi dalam rentang waktu yang relatif singkat namun tidak menutup kemungkinan cegukan tersebut dapat terjadi dalam jangka panjang. Hal ini terkait dengan kondisi medis seperti insomnia, depresi, kelainan diafragma atau juga saraf tulang belakang.
sumber : jpnn.com