TOTABUAN.CO — Otoritas kesehatan Uganda terus memonitor lima orang yang dikhawatirkan telah terjangkit Marburg, virus mirip Ebola. Meskipun sejauh ini, hasil tes terhadap kelima orang tersebut adalah negatif.
Seorang teknisi medis berumur 30 tahun meninggal akibat Marburg pada 28 September lalu, atau 11 hari setelah dia jatuh sakit, di rumah sakit Mengo di ibukota Kampala, tempat pria tersebut bekerja. Kematiannya menimbulkan kekhawatiran di negara Afrika Timur tersebut.
“Semua kasus dugaan telah diselidiki dengan seksama, dan semuanya telah dinyatakan negatif untuk virus Marburg,” ujar menteri layanan kesehatan primer Sarah Opendi Achieng dalam statemen seperti dilansir kantor beritaAFP, Senin (13/10/2014).
Namun kelima orang tersebut hingga saat ini masih ditempatkan dalam isolasi medis, sementara para dokter terus memonitor kesehatan mereka sebagai langkah pencegahan.
Virus Marburg merupakan salah satu patogen paling mematikan. Seperti halnya Ebola, virus Marburg ini menimbulkan pendarahan hebat, demam, muntah-muntah dan diare serta memiliki masa inkubasi 21 hari. Pemerintah Uganda telah berulang kali mengimbau publik untuk tetap waspada dan melakukan pencegahan guna mengendalikan penyebaran virus ini.
Sama seperti Ebola, virus ini juga ditularkan via kontak dengan cairan tubuh penderita. Sementara tingkat kematian berkisar mulai dari 25 persen hingga 80 persen.
Sumber : detiknews.com